Kabul (ANTARA News/AFP) - Tiga tentara asing tewas di Afghanistan, Kamis, menjadikan 507 jumlah tentara internasional yang tewas di negara itu sejak awal tahun ini.

Dua dari tentara-tentara itu tewas dalam serangan terpisah di Afghanistan selatan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO.

Tentara ketiga tewas akibat serangan yang menggunakan bom rakitan, atau IED, senjata pilihan gerilyawan Taliban, yang kubu pertahanannya di Afghanistan selatan.

Kewarganegaraan tentara-tentara itu belum diungkapkan, sesuai dengan kebijakan NATO, atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Korban tewas secara keseluruhan terakhir bagi tentara asing di Afghanistan tahun ini dengan cepat mendekati jumlah yang tercatat selama 2009, yakni 521 orang, tahun paling mematikan sejak awal perang pada akhir 2001.

Hitungan 507 kematian tentara asing di Afghanistan tahun ini tersebut termasuk 331 tentara Amerika Serikat, dan berdasarkan pada hitungan AFP yang dikumpulkan oleh laman Internet icasualties.org.

Jendral AS David Petraeus, komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, mengatakan bahwa pengerahan tentara asing di Afghanistan akan mencapai kekuatan penuhnya sebanyak 150.000 tentara pada bulan ini.

Dua pekerja pemilihan dan lima penjaga keamanan juga tewas dalam beberapa serangan terpisah di Afghanistan, Kamis, dua hari menjelang pemilihan anggota dewan.

Kelima penjaga keamanan itu tewas di Ghazni, juga di Afghanistan selatan, kata seorang pejabat.

Militan telah menyerang pos keamanan di sebuah tempat pembangunan jalan, menewaskan penjaga-penjaga yang dipekerjakan oleh swasta itu, jelas jurubicara provinsi Ismail Jahangir pada AFP. Dua penjaga lainnya terluka dan dua orang lagi hilang.

Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan bertanggungjawab melalui telpon pada AP, mengatakan penjaga-penjaga yang hilang terlibat dalam merencanakan serangan itu, dengan militan.

Tidak ada pengakuan bertanggungjawab atas kematian ketiga tentara ISAF tersebut.

Di tempat lainnya di provinsi Kunduz di Afghanistan utara semalam, delapan gerilyawan tewas dalam serangan udara NATO, menurut militer. Abdul Wahid Omarkhail, kepala distrik Chahar Dara, tempat serangan itu terjadi, menyebutkan korban tewas sebanyak 12 orang.

ISAF mengatakan serangan itu dan operasi darat ditargetkan terhadap komandan Taliban distrik itu yang dengan aktif merencanakan serangan pada hari pemilihan anggota parlemen Sabtu. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010