Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah bervariasi dalam perdagangan yang lesu di Asia pada Jumat karena para investor tidak aktif di pasar setelah dua hari berturut-turut mengalami kerugian, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, berkurang satu sen menjadi 74,56 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah "Brent Noth Sea" untuk pengiriman November naik delapan sen menjadi 78,56 dolar AS, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Pasar minyak mengambil nafas setelah dua hari menurun ... ada

semacam konsolidasi," kata Serene Lim, analis minyak dan gas untuk bank ANZ di Singapura.

Harga minyak mentah telah jatuh sejak Selasa setelah pemasok minyak Kanada Enbridge mengatakan perbaikan jalur pipanya menuju Amerika Serikat hampir selesai.

Saluran 6A, yang membawa 670.000 barel minyak mentah dan sintetik ringan atau sepertiga dari ekspor minyak Kanada ke Amerika Serikat per hari, telah mendukung harga karena ditutup Kamis lalu akibat kebocoran.

Laman web Enbridge terbaru mengatakan, jalur ini akan dibuka kembali pada Jumat.

"Kami telah menyelesaikan perbaikan jalur 6A dan sedang mempersiapkan untuk memastikan kembali jalur pipa untuk layanan Jumat pagi, 17 September," kata pernyataan itu.

Namun, Lim mengatakan dia tidak memperkirakan harga minyak mentah merosot lebih lanjut saat pipa dibuka kembali, menyatakan bahwa pasar sudah bereaksi dengan harapan bahwa saluran akan dibuka kembali.

"Kami melihat semacam koreksi dalam dua hari terakhir sudah ... saya pikir (pasar minyak mentah) sudah terkoreksi, sudah masuk dalam harga."
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010