Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran peringkat satu dunia Nova Widianto/Liliyana Natsir bangkit dari ketertinggalan untuk meraih kemenangan atas pasangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 21-12, 19-21, 22-20 sekaligus memastikan tempat di semifinal China Masters.

Pada pertandingan perempatfinal turnamen berhadiah 250.000 dolar AS yang digelar di Changzhou, China, Jumat malam itu, Nova/Liliyana duakali tertinggal oleh pasangan Denmark unggulan keenam tersebut sebelum meraih kemenangan dalam satu jam.

Setelah memenangi game pertama dengan meyakinkan, pasangan duakali juara dunia asal Indonesia itu tertinggal pada game kedua hingga 14-20 sebelum memperkecil ketertinggalan hingga 19-20 meskipun akhirnya menyerah 19-21 sehingga harus digelar game penentuan.

Pada game ketiga tersebut, pasangan nomor satu dunia itu menunjukkan kelasnya dengan tetap tenang meskipun tertinggal 16-20. Mereka mengunci permainan lawan untuk membalik keadaan dan meraih kemenangan dengan skor 22-20.

"Lawan pemain Eropa kami selalu kerepotan, tetapi mereka memang kurang tenang waktu kami mengejar, hampir selalu begitu kalau lawan mereka," ujar Nova yang dihubungi usai pertandingan.

Pada semifinal, Nova/Liliyana yang tahun ini belum meraih satu gelar pun namun duakali menjadi runner-up yakni pada All England dan Singapura Super Series, akan bertemu pasangan tuan rumah China, Xu Chen/Yu Yang yang menyisihkan unggulan ketiga Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam dengan kemenangan 21-18, 14-21, 21-19.

"Mereka pasangan baru tapi muka lama, kami akan coba redam serangan mereka, karena rata-rata pemain mereka (China) serangannya bagus. Kami tetap optimistis lawan mereka," tambah Nova.

Nova/Liliyana menjadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal setelah perempatfinalis lainnya, pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari kandas di babak delapan besar.

Ganda putri unggulan delapan tersebut terhenti di perempatfinal setelah kalah dari unggulan pertama asal Taiwan Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin dengan skor 19-21, 21-14, 21-18.

Greysia/Meiliana berhasil merebut game pertama, namun tertinggal sejak awal pada game kedua sehingga pasangan Taiwan mampu menyamakan kedudukan.

Pada game penentuan, Greysia/Nitya sempat membuka peluang dengan menyamakan kedudukan 17-17 namun akhirnya menyerah setelah bertanding selama 43 menit.

"Ya memang sayang, karena kurang tenang saja, terlalu mengikuti irama permainan cepat lawan sehingga tidak ada kendali," ujar pelatih ganda putri Pelatnas Aryono Miranat yang mendampingi pemain bertanding di Changzhou.

Kekalahan tersebut adalah yang kedua dialami pasangan Indonesia peringkat 21 dunia itu setelah pada pertemuan di Macau Terbuka bulan lalu juga kalah dalam tiga game.(*)
(T.F005/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010