Jayapura (ANTARA News) - Rencana pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM membangun pabrik mie berbahan dasar ubi tinggal menunggu bangunannya saja.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Papua Kaleb Worembai, di Jayapura, Senin, mengatakan, rencana pembangunan pabrik mie tetap berjalan sesuai dengan rencana, hanya saja hingga kini masih menunggu paket bangunan yang akan dikerjakan dinas pekerjaan umum provinsi itu.

"Pembangunan ini tetap berjalan, hanya kita masih menunggu Dinas PU untuk membuat bangunannya saja," ujarnya.

Dia mengungkapkan, mesin pembuatan mie berbahan dasar ubi kini telah berada di Jayapura. Hanya saja belum bisa dipasang karena bangunan pabriknya belum tersedia.

Pabrik yang menurut rencana akan dibangun di Kabupaten Keerom, jelas Kaleb, telah dilakukan pembebasan lahan, di mana dalam pembangunan pabrik ini bukan hanya dikerjakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Papua saja, tetapi bekerja sama dengan Dinas PU dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua.

"Jadi, mesin pembuatan mie dari kita, bangunan dibuat Dinas PU dan bahan-bahannya dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan," jelasnya.

Kaleb mengatakan, jika memang bangunan yang dibutuhkan telah tersedia, maka secepatnya satu unit mesin lengkap dengan perangkat lainnya akan dipasang.

"Mesin sudah lengkap, nantinya mulai dari pengelolaan hingga dijual ke pasar menjadi tugas kami. Sekarang mesin masih di gudang, kalau bangunan sudah jadi tinggal kita pasang," kata Kaleb.

Selain itu, lanjut Kaleb, jika seluruh paket pekerjaan telah rampung dikerjakan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Papua akan melatih para teknisi yang akan mengoperasikan mesin tersebut, sedangkan untuk petugas lainnya telah dilatih jauh-jauh hari.

"Yang akan mengoperasikan mesin ini harus dilatih terlebih dahulu, maksudnya agar penggunaan mesin ini nantinya dapat dipahami oleh operatornya," tambahnya.

Ketika disinggung soal dana pengadaan mesin, Kaleb menegaskan pihaknya tidak dapat merincikannya secara pasti. Begitu juga dengan anggaran yang dipergunakan untuk membuat bangunan pabrik.

"Anggaran pembangunan dari APBD antara tahun 2010 atau 2011, saya juga belum tahu karena kemarin dibilang nanti masuk di anggaran perubahan dan juga belum tahu berapa nilainya dari PU," tandasnya.  (ALX/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010