Dushanbe (ANTARA News/AFP) - Duapuluh-tiga tentara Tajikistan tewas Ahad dalam serangan gerilyawan di bagian timur negara Asia tengah itu, demikian menurut seorang jurubicara kementerian pertahanan.

Duapuluh-tiga tentara kementerian pertahanan tewas dan 10 orang yang lain terluka dalam serangan gerilyawan yang dilakukan pada siang hari di bagian timur Tajikistan, kata jurubicara Faridun Makhmadaliyev.

"Serangan itu dilakukan oleh dua kelompok teroris Islam," ia menambahkan.

Satu sumber militer Tajikistan mengatakan sebelumnya bahwa satu konvoi militer telah diserang di lembah Racht yang bergunung-gunung, sekitar 250 kilometer di timur ibukota Tajikistan, Dusanbhe, saat konvoi itu berupaya untuk mencapai sebuah pos pengamatan.

Militer Tajikistan menyisir wilayah itu untuk menemukan 25 gerilyawan Muslim yang memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaida, yang kabur dari sebuah penjara pada Agustus lalu dan menuju ke arah lembah Racht.

Menyusul kaburnya gerilyawan-gerilyawan itu, yang mana mereka telah membunuh enam penjaga, dua serangan telah dilakukan yakni pemboman bunuh diri terhadap sebuah pos polisi yang menewaskan dua orang dan melukai 25 orang serta ledakan bom di sebuah disko di Dushanbe yang melukai tujuh orang.

Pemerintah Tajikistan telah menghubungkan serangan-serangan itu dengan Gerakan Islam Uzbekistan (IMU), kelompok gerilyawan yang dianggap sebagai oranisasi teroris oleh Amerika Serikat.

IMU didirikan pada pertengahan 1990-an di Uzbekistan yang otoriter dengan tujuan untuk menggulingkan Presiden Uzbekistan Islam Karimov dan mendirikan sebuah negara Islam berdasar Syariah di bekas republik Soviet itu.

Kelompok itu, yang kemudian pindah ke Afghanistan utara pada masa rezim Taliban, diperkirakan telah habis pada saat serangan pemboman gencar NATO pada pembukaan invasi pimpinan AS di negara itu pada 2001.

Tajikistan, tempat perang saudara antara pasukan gerilyawan Islam dan para pendukung pemerintah Presiden Emomali Rakhmon menewaskan puluhan ribu orang menyusul runtuhnya Uni Soviet, membagi perbatasan dengan Afghanistan. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010