New York (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Minggu mendesak Amerika Serikat membebaskan delapan warga Iran yang menurutnya ditahan secara tidak sah.

Ahmadinejad, yang tiba di New York, Minggu untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, juga meremehkan dampak sanksi-sanksi yang diberlakukan masyarakat internasional terhadap Iran menyangkut kegiatan-kegiatan nuklirnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Iran pada 14 September membebaskan Sarah Shourd 32 tahun salah seorang dari tiga warga AS yang ditahan di Iran selama lebih dari setahun atas tuduhan spionase. Dia tiba di AS dan menurut rencana akan menyelenggarakan jumpa wartawan di New York, Senin.

Ahmadinejad, yang berbicara melalui penerjemah dalam satu wawancara dalam program stasiun televisi ABC "This Week" menyebut pembebasan Sarah itu "satu tindakan penting kemanusiaan."

"Jadi saya yakin bahwa tidak ada salahnya untuk meminta pemerintah AS melakukan tindakan kemanusiaan untuk membebaskan para warga Iran yang ditahan secara tidak sah di Amerika," kata Ahmadinejad, mengacu pada delapan warga Iran tanpa menyebut nama mereka.

Ahmadinejad adalah salah seorang dari para pemimpin yang melakukan pertemuan terpisah dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Sebuah pernyataan PBB mengatakan Ban "menekankan tentang pentingnya menghormati hak-hak sipil yang fundamentil dan politik," tetapi pernyataan itu tidak menyebut secara khusus masalah di Iran.

Pernyataan itu juga mengatakan Ban mengemukakan kepada Ahmadinejad ia mengharapkan Iran "melakukan pendekatan yang konstruktif" untuk menyelesaikan konflik nuklirnya dengan Barat. Negara-negara besar menurut rencana akan membicarakan masalah itu di New York pekan ini tetapi tidak ditetapkan pertemuan dengan Iran.

Sarah ditahan dekat perbatasan Republik Islam itu dengan Irak Juli 2009 bersama dengan dua rekannya, Shen Bauer dan Josh Fattal di sebuah gunung di Irak utara saat itu.

Berdasarkan hukum Islam, mereka yang terlibat kegiatan spionase bisa dihukum mati. Kasus itu semakin merumitkan hubungan antara Teheran dan Washington yang sudah tegang menyangkut program nuklir Iran.

Ahmadinejad tidak mengindikasikan kapan Bauer dan Fattal akan dibebaskan." Kami menginginkan orang-orang itu dibebaskan dalam keadaan tidak menderita. Tetapi pada akhir hari itu, ada satu undang-undang yang memutuskan siapa yang tinggal di penjara dan siapa yang tidak," katanya.

"Saya akan memberikan satu rekomendasi, tetapi kasus-kasus itu harus diselidiki. Mereka melanggar hukum," tambah Ahmadinejad.

Sarah tiba di Oman, Selasa dan terbang ke Dubai Sabtu untuk transit menuju AS.

Sarah dan ibunya Nora tiba di Bandara Internasional Dulles di pinggiran Washington.

Dalam wawancara di stasiun televisi ABC, Ahmadiejad meremehkan dampak sanksi-sanksi terhadap Iran menyangkut kegiatan nuklirnya. Iran mengatakan program nuklirnya untuk meningkatkan kapasitias listriknya, sementara AS dan negara-negara lain menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir.

Tokoh politik kawakan Iran Akbar Hashemi Rafsanjani mengecam Ahmadinejad , Selasa karena gagal mengatasi dampak sanksi-sanksi dalam tanda terbaru perpecahan dikalangan elit yang menguasai Iran.

Rafsanjani, ketua badan ulama yang punya kekuatan besar, kalah dalam dalam pemilihan presiden menghadapi Ahmadinejad tahun 2005.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010