Denpasar (ANTARA News) - Pascal Morabito (65) warga negara Prancis yang ketahuan oleh polisi mengoleksi dua tengkorak manusia di dalam vilanya Jalan Pantai Berawa, Badung, membantah jika dirinya dikatakan juga mengoleksi benda-benda sakral atau pratima.

Selain membantah mengoleksi pratima, Pascal juga mengaku tidak mengenal Roberto Gamba seorang kolektor benda-benda sakral asal Italia itu. Pascal bersikeras membantah, atas tudingan terhadap dirinya yang dikatakan terlibat dalam kasus pencurian pratima di Bali.

"Saya memang tidak pernah mengoleksi benda-benda sakral, dulu pernah ada yang menawarkan kura-kura dan kulit ular kepada saya dan langsung saya usir. Saya juga tidak kenal dengan Roberto," kata Pascal di Badung, Selasa, didampingi dua penerjemahnya, Dewa Rai Budiasa dan Dewa Putra Diasa.

Menurut pria yang mengaku datang ke Bali sejak tahun 2006 itu, selama ini dirinya hanya mengoleksi sejumlah patung dari kayu dan batu terutama mengenai wajah, yang ia beli dari berbagai daerah di Indonesia.

Dikatakan, barang-barang koleksinya itu hanya dijadikan sebagai barang seni. Dan kata Pascal, dirinya telah mempunyai keinginan untuk membuat museum benda-benda seni khususnya patung di Bali yang disertai buku-buku hasil penelitian dirinya.

Pascal yang saat ini statusnya masih sebagai saksi, dalam kesempatan itu, berulang kali meminta maaf atas kesalahannya karena sudah membawa tengkorak manusia ke Bali.

Selain meminta maaf, Ayah dua anak itu, juga memberikan apresiasi kepada aparat keamanan yang telah berhasil dan tanggap terhadap kasus-kasus pretima.

"Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk aparat keamanan di sini, karena telah berhasil mengungkap kasus pratima, dan semoga peristiwa tersebut tidak terulang lagi," katanya menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, petugas Polres Badung menggerebek vila Morabito Jalan Pantai Berawa, Senin (13/9) lalu. Dari vila itu, ditemukan dua tengkorak kepala manusia asal Papua Nugini yang diakuinya dibeli dari Museum di Perancis seharga .

Sementara, hasil penelitian Balai Arkeologi Denpasar, kedua tengkorak itu diperkirakan memiliki usia 1.000 tahun dan berasal dari ras mongoloid.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010