PBB (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa, memperingatkan bahwa satu serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklirnya dapat memicu perang "tanpa batas".

Ahmadnejad juga menimbulkan persoalan-persoalan baru menyangkut "holocoust" yang ia ungkapkan ketika mengunjungi New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB.

"Amerika Serikat tidak akan pernah masuk dalam perang riil, baik di Vietnam maupun di Afghanistan, begitu juga dalam Perang Dunia II," kata pemimpin Iran itu kepada para redaktur dan wartawan AS ketika ditanya tentang reaksi Iran terhadap serangan Israel yang didukung AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

"Perang tidak hanya membom tempat-tempat. Apabila perang dimulai itu tidak terbatas," kata surat kabar The New York Times mengutip pernyataan Ahmadinejad.

"Apakah anda mengira siapa yang akan mulai menyerang Iran?" katanya, yang dikutip laman internet majalah Atlantic. "Saya sesungguhnya tidak berpikiran seperti itu. Rezim Zionis adalah satu negara kecil di peta, bahkan menyangkut hal itu negara tersebut bukanlah faktor sesungguhnya dalam opini kami."

Dewan Keamanan PBB memberlakukan empat babak sanksi terhadap Iran menyangkut program nuklirnya. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menyerukan penerapan keras tindakan-tindakan itu dan hubungan Washington-Teheran menjadi semakin tegang.

Negara-negara Barat menuduh Iran berusaha membuat sebuah bom nuklir. Ahmadinejad membantah tuduhan itu.

Pemimpin Iran itu mengatakan ia siap melakukan perundingan nuklir dengan pemerintah Presiden AS Barack Obama, tetapi mengatakan

"seluruh pandangan harus diubah," kata stasiun televisi ABC News.

Sanksi-sanksi PBB merusak peluang bagi perbaikan hubungan AS-Iran, tambahnya.

Ahmadinejad kembali mempertanyakan tentang pembunuhan jutaan warga Yahudi di kamp maut Nazi dalam perang Dunia II.

Ia menyebut itu adalah "satu kejadian bersejarah yang digunakan untuk menciptakan satu dalih bagi perang."

"Pertanyaan adalah, kenapa kami tidak diizinkan memeriksa lebih jauh masalah ini... Tidaklah benar untuk memaksa hanya satu pandangan mengenai negara lain," katanya yang dikutip televisi itu.

"Kami perlu menanyakan, di mana peristiwa itu terjadi, dan mengapa rakyat Palestina terus menderita akibat tindkan negara Yahudi itu" Saya bukan anti-Semit. Saya anti-Zionisme," katanya.

Ahmadinejad membantah gerakan oposisi Iran menghadapi hukuman.

"Individu-individu itu tidak menghadapi masalah-masalah, tidak ada kesulitan," katanya. "Mereka pada kenyataannya bebas semuanya."

Ahmadinejad berpidato pada KTT PBB mengenai Tujuan Pembangunan Millenium di mana ia menyalahkan kapitalisme atas ketidaksehatan dunia.

Ia segera menghentikan pidatonya karena mengeluhkan tidak ada terjemahan yang serentak pidatonya dalam sidang itu.

Presiden itu memulai kembali pidatonya, para penerjemah PBB mengatakan mereka hanya "membaca dari naskah terjemahan" dalam bahasa Inggris dan tidak disusul dengan komentar-komentar Ahmadinejad.

Ruang sidang setengah kosong. Delegasi Kkanada memboikot pidato itu tetapi tampajknya dia adalah satu-satu yang memprotes.

Pada masa lalu duta-duta besar Barat dan menteri meninggalkan sidang tersebut secara massal.

Ahmadiejad menyerukan reformasi yang mendasar tata dunia "yang tidak demokratis dan tidak adil", kata sebuah naskah pidato yang didistribusikan misi Iran, demikian AFP.

(H-RN/M043/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010