Wina (ANTARA News) - Iran pada Kamis membatalkan upaya untuk mendapatkan sebuah kursi di organisasi pengawas atom Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) karena negara itu tidak dapat menjamin dukungan konsensus bagi pencalonannya.

Penunjukan anggota-anggota badan baru itu merupakan salah satu agenda penting sidang umum tahunan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dengan 11 kursi akan diperebutkan tahun ini.

Sidang itu mengumpulkan 151 negara anggota IAEA setiap tahun. Dewan gubernur dengan 35 anggota merupakan badan penetapan kebijakan penting lainnya dalam IAEA.

Badan itu memiliki kekuasaan untuk merujuk sejumah masalah ke Dewan Keamanan PBB jika negara-negara anggota mencemoohkan perjanjian usaha perlindungan mereka, seperti yang badan itu lakukan dalam kasus Iran pada 2006.

Menurut prosedur alokasi yang rumit, enam kelompok regional diberi sejumlah kursi khusus. Dan tahun ini, dua posisi terbuka bagi yang disebut MESA (Timur Tengah dan Asia Selatan), kelompok di dalamnya Iran merupakan salah satu anggotanya.

Beberapa diplomat mengatakan bahwa Jordania, Uni Emiat Arab dan Iran semuanya tertarik untk mendapatkan kursi itu, tapi Teheran telah memutuskan untuk membatalkannya ketika muncul bahwa negara itu tidak akan dapat memperoleh dukungan yang cukup bagi upayanya tersebut.

Majelis itu kemudian menyetujui alokasi kedua kursi itu bagi Jordania dan UAE.

Pencalonan Iran pasti akan mendapat penentangan keras dari negara-negara Barat mengingat kenyataan bahwa badan atom PBB IAEA telah memeriksa program nuklir republik Islam itu selama delapan tahun terakhir.

Barat menuduh Iran telah berusaha untuk mengembangkan bom atom dengan sembunyi-sembunyi, tuduhan yang Teheran bantah dengan keras.

Dua tahun lalu, Suriah juga membatalkan upayanya untuk memperebutkan kursi di badan itu menghadapi penentangan AS, karena negara itu juga sedang diperiksa oleh IAEA.
(S008/M016)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010