Mexico City (ANTARA News) - Penyerang Arsenal Carlos Vela dijatuhi hukuman larangan bertanding selama enam bulan dan denda senilai kira-kira 35 juta rupiah oleh federasi sepak bola Mexico karena melanggar peraturan tim.

Gelandang Mexico Efrain Juarez juga mendapat hukuman serupa. Keduanya didakwa mengadakan pesta liar setelah Mexico mengalahkan Kolombia 1-0 dalam laga persahabatan awal bulan ini. Pesta tersebut melibatkan 15 pekerja seks komersil (PSK), termasuk seorang waria.

The Scottish Sun mewartakan, sebelas bintang Mexico lain termasuk Giovani dos Santos, Carlos Salcido dan Pablo Barrera mendapat hukuman denda.

Para petinggi federasi sepak bola Mexico yang marah mengadakan penyelidikan setelah skandal itu berkembang, para pemain Mexico menolak membayar teman kencan mereka.

Legenda sepak bola Mexico yang sekarang berprofesi sebagai komentator di televisi nasional Mexico, Carlos Albert, mengatakan para pemain itu bodoh dan kurang ajar.

"Para pemain menghina dan sudah membuktikan mereka kurang ajar, pembohong yang tak tahu malu dan juga bodoh," katanya.

"Manusia tahu apa yang baik dan bodoh. Makhluk hidup yang tak tahu adalah binatang. Semua kisah menyedihkan ini memalukan. Ada beberapa pemain di Mexico yang menganggap membela negara mereka suatu kehormatan dan yang mencintai negara mereka. Jelas, mereka yang dilarang tidak seperti itu," kata Albert.

Albert juga mengatakan hukuman itu lemah.

Skandal itu terungkap setelah beberapa foto muncul di media massa Mexico. Dalam foto itu terlihat beberapa teman kencan meninggalkan pesta yang ada di ballroom hotel Camino Real di Monterrey 8 September lalu. Foto lain diduga memperlihatkan seorang waria berambut pirang bersama Vela.

Direktur federasi sepak bola Mexico, Nestor de la Torre mengungkapkan pendapatnya mengenai Vela dan Juarez dalam konferensi pers yang diadakan Selasa (21/9).

"Mereka masih muda, tetapi itu tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab," kata De la Torre.

De la Torre menambahkan uang yang terkumpul dari denda pemain kemungkinan untuk amal.

Legenda Mexico lain, Cuauhtemoc Blanco menyebut hukuman itu suatu "lelucon."

"Para pemain ini sudah dihukum karena federasi dibawah tekanan untuk melakukan sesuatu. Mereka harus bertindak. Saya hampir tertawa saat mendengar anak-anak diberi dihukum larangan bertanding selama enam bulan. Saya kira itu suatu lelucon," kata Blanco.
(ENY/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010