Roma (ANTARA News) - Mantan juara Eropa Juventus terpuruk ke dalam kekalahan kedua dalam empat pertandingan pada Kamis saat Palermo meraih kemenangan 3-1 sehingga membuat tim raksasa Turin itu hanya berselisih enam poin dari tim di posisi terbawah klasemen Liga Utama Italia (Serie A).

Juve mengalahkan Udinese 4-0 untuk memberi optimisme pada fans mereka, tetapi itu terjadi sebelum Palermo memukul.

Tim tamu memimpin lebih dulu hanya setelah pertandingan berlangsung dua menit berkat penampilan mengesankan pemain tengah Argentina Javier Pastore.

Josip Ilicic menambahkan gol kedua pada menit ke-62 sebelum tendangan bebas sejauh 30 meter dari Cesare Bovo lima menit menjelang usai memastikan kemenangan.

Gol Vincenzo Iaquinta pada menit ke-87 hanya menjadi penghiburan bagi Juve.

Usaha Pastore, yang dikait-kaitkan dengan kepindahannya ke Inter Milan atau Chelsea, juga membentur mistar gawang dalam penampilan yang patut dikenang itu.

"Saya gembira dengan kemenangan ini. Kami memperoleh hasil yang hebat dan itulah yang penting," kata Pastore kepada Sky Italia.

"Saya bermain bagus, tim melakukan hal besar dan maka kami berharap terus memetik hasil yang baik."

Inter Milan kembali ke puncak Serie A pada Rabu setelah dua gol masing-masing dari striker Diego Milito dan Samuel Eto`o membantu juara bertahan itu meraih kemenangan mudah 4-0 di kandang sendiri atas Bari.

Cesena, yang sebelumnya berada di puncak berdasarkan selisih gol di atas Inter pada malam itu, menyerah untuk pertamakalinya sejak dipromosikan, kalah 0-2 di Catania.

Itu juga malam paling didambakan para pencetak gol di Italia karena Milito, pemain Fiorentina Alberto Gilardino dan Antonio Di Natale semuanya menyarangkan bola untuk pertamakalinya dalam liga musim ini.

Setelah empat pertandingan, Inter mengumpulkan 10 poin, satu poin di atas Brescia dan Chievo, yang menghasilkan kemenangan mengesankan berturut-turut di kandang atas Roma, 2-1, dan tandang di Napoli yang tidak konsisten, 3-1.

AC Milan dan Lazio kehilangan poin setelah bermain imbang 1-1 di Roma tempat Zlatan Ibrahimovic membuka skor namun disamakan kedudukannya oleh Sergio Floccari bagi Lazio.

Sementara Inter telah memenangi seluruh kelima gelar terakhir, ini adalah pertamakali bagi mantan pelatih Valencia dan Liverpool Rafael Benitez menikmati posisi puncak di Italia.

"Kami memainkan sepak bola cantik karena kami punya pemain-pemain berkualitas - tidak ada hubungannya dengan sistem yang kami mainkan," kata Benitez, menanggapi pertanyaan mengenai pendekatan lebih menyerang dibanding pelatih Inter Milan sebelumnya Jose Mourinho.

Benitez juga memuji kepala dingin Eto`o yang menyarangkan dua tendangan penalti untuk menambah total golnya musim ini menjadi lima.

"Eto`o melakukan tendangan penalti karena ia percaya diri sepenuhnya. Ini mungkin berbeda pada akhir musim dan mungkin Milito yang akan melakukannya."

Tanpa Javier Zanetti, yang cedera untuk pertamakalinya dalam lima tahun, Inter dibuat khawatir setelah bermain 20 menit ketika Abdelkader Ghezzal memberi umpan silang Sergio Almiron untuk menembak namun membentur gawang.

Namun Eto`o lah yang menciptakan gol pertama, mengumpan silang dari kiri menuju Milito, untuk menyundul bola masuk dari dalam kotak penalti pada menit ke-27.

Inter mendapat gol kedua ketika Marco Rossi menyentuh bola hasil umpan silang Wesley Sneijder, dengan tangannya empat menit setelah pertandingan dimulai lagi dan Eto`o membuat Jean Francois

Gillet salah arah ketika ia melakukan tendangan dari titik penalti.

Ghezzal hampir membalaskan satu gol bagi Bari pada menit ke-56, namun tembakannya melebar dari tepi area penalti, dan persaingan berakhir tujuh menit kemudian ketika Lucio tersandung di kotak penalti sehingga memberi Inter tendangan penalti kedua.

Eto`o menipu Gillet untuk keduakalinya melalui tendangan sejauh 12 yard, kali ini menyorongkan bola ke sudut berlawanan.

Setelah Julio Cesar membalik tendangan dari Alessandro Parisi, Milito berlari untuk menyarangkan gol kedua dan yang keempat bagi Inter dengan penyelesaian yang tenang empat menit menjelang usai.
(F005/A016)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010