Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi terus melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap 26 anggota DPR RI periode 1999-2004 yang diduga menerima suap berupa travellers cheque (TC) dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia yang memilih Miranda Goeltom.

"Mereka diperiksa untuk tersangka yang 26 itu. Bukan pemberi suap," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat.

KPK juga memeriksa sebagai saksi staf Bank Arta Graha Djuwita Krismeiwaty, Gregorius Suryo Wiarso dan Tutur terkait suap dengan TC tersebut.

Bank Arta Graha merupakan tempat PT First Mujur Plantation yang disebutkan memesan 480 lembar TC yang diduga diberikan kepada anggota dewan Komisi IX periode 1999-2004.

Pada Kamis (23/9), pemeriksaan terhadap kasus penerimaan suap 26 anggota dewan tersebut juga dilakukan terhadap asisten pribadi politisi Panda Nababan, yakni Binsar Torak Maringan Sihombing.

Pemeriksaan pun dilakukan terhadap mantan anggota DPR RI, salah satunya Faisal Baasir.

Sejauh ini KPK juga mulai menyelidiki yang diduga memberi suap kepada anggota Komisi IX periode 1999-2004, dengan memeriksa mantan staf PT Wahana Esa Sembada yang merupakan perusahaan Nunun Nurbaeti, Sumarni.

Sebelumnya, Johan mengatakan bahwa KPK tidak hanya sekedar menyelidiki penerima suap, tetapi mulai juga menyelidiki pemberi suap.

(V002/R014/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010