Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil GubernurProvinsi Aceh, Muhammad Nazar, mengatakan bahwaAceh perlu perhatian khusus soal penegakkanhak asasi manusia (HAM).

"Daerah Aceh perlu perhatian khusus dari pemerintah khususnya dalam soal HAM guna normalisasi keadaan pascakonflik dan musibah tsunami," katanya di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Banda Aceh, Minggu.

Nazar mengatakan hal itu terutama untuk meningkatkan fasilitas di Rutan dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) di wilayahnya.

"Kami mengharapkan ke depan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat ditingkatkan untuk menunjang fasilitas Rutan dan Lapas," katanya.

Pasca-tsunami yang melanda Aceh menyebabkan beberapa bangunan Rutan dan LP mengalami kerusakan, dimana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) belum sempat membangunnya, ujarnya.

"Pemda siap membantu dan sanggup untuk kepentingan bersama," kata Nazar menambahkan.

Saat ini, jumlah warga binaan di Rutan II A Banda Aceh sebanyak 299 orang, dimana narapidana (napi) laki-laki sebanyak 170 orang, sembilan orang napi perempuan, 114 orang tahanan laki-laki dan tiga orang tahanan perempuan.

Selain itu, dua orang napi anak-anak dan empat orang tahanan anak-anak ditempatkan terpisah dengan orang dewasa.

Napi narkoba di Rutan ini sebanyak 111 orang, 54 orang tahanan, napi kriminal umum sebanyak 68 orang dan 67 orang tahanan kriminal umum.

"Aceh merupakan peringkat ke-lima kasus narkoba terbesar di Indonesi,"demikian Nazar.
(T.S035/R014/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010