New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia ditutup bervariasi (mixed) pada Senin waktu New York , karena para investor mengambil napas setelah reli pekan lalu dan kesulitan perbankan Eropa yang memperbaharui kekhawatiran akan pemulihan ekonomi.

Seperti dilaporkan AFP. kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik tipis tiga sen menjadi 76,52 dolar per barel dari dari penutupan Jumat.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 30 sen menjadi 78,57 dolar.

Para ahli mengatakan bahwa investor minyak berjangka New York kembali mengharapkan aksi saham di Wall Street sebagai petunjuk traksi pemulihan global.

Saham AS terhuyung-huyung dan berakhir lebih rendah di tengah kekhawatiran tentang kelemahan bank Eropa, kata analis.

"Kekhawatiran baru atas bank-bank Eropa pagi ini, memudarkan banjir transaksi merger dan akuisisi," kata Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.

Penurunan nilai dolar telah mendukung pasar minyak mentah pada Senin, kata Ong Yi Ling, seorang analis investasi untuk Phillip Capital.

"Untuk hari ini, kita masih melihat pengaruh dari melemahnya dolar AS," kata dia. "Karena kelemahan dolar, komoditas seperti minyak mentah akan diuntungkan."

Melemahnya dolar AS atau greenback membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Analis JPMorgan mengatakan pasar juga melihat ke depan untuk pertemuan bulan depan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), kartel yang menyumbang sekitar 40 persen produksi minyak dunia.

"Menjelang pertemuan OPEC 14 Oktober, maka harga dan target semakin menarik perhatian," kata analis dalam laporan.

Mereka mencatat bahwa menteri minyak Kuwait telah menyatakan bahwa harga minyak mungkin antara 75 dolar dan 80 dolar per barel pada kuartal pertama 2011.

"Dia mempertahankan bahwa tidak perlu mengubah kuota, dan ia tidak khawatir tentang permintaan minyak," kata mereka, tetapi kepatuhan pada kuota produksi anggota OPEC saat ini di bawah 60 persen, kemungkinan akan menjadi fokus utama dari pertemuan.
(A026/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010