Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan sampai saat ini pihaknya belum pernah menerima permintaan khusus dari Kepolisian RI, untuk membantu mengatasi masalah tindak terorisme di berbagai daerah.

"TNI siap membantu kapan saja, tetapi secara khusus dalam operasi-operasi penindakan untuk sasaran tertentu, sampai saat ini belum ada permintaan," katanya kepada wartawan usai memimpin serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan TNI sejak lama telah memiliki pasukan khusus antiteror, baik yang ada di jajaran TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat maupun Angkatan Udara.

TNI tidak ingin bertindak gegabah dan melanggar aturan yang telah ditetapkan, termasuk mengambil alih tugas penanganan masalah terorisme yang kini menjadi wewenang kepolisian.

Djoko Santoso mengatakan dalam tugas-tugas operasi militer yang telah dijalankan selama ini, TNI selalu siap membantu kepolisian dalam mengatasi masalah terorisme.

Masalah penanganan terorisme tersebut harus sesuai dengan keputusan politik dari pemegang otoritas politik tertinggi dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris yang sudah dibentuk.

"Sebenarnya sekarang TNI juga sudah membantu kepolisian, yakni dalam hal deteksi intelijen dan pencegahan dengan melakukan pembinaan teritorial dan pencerahan kepada masyarakat soal tindak terorisme," ujarnya.

Selain itu, lanjut Djoko Santoso, TNI telah melakukan latihan bersama dengan Kepolisian RI dalam penindakan terorisme.

"Kami sudah dua kali melakukan latihan bersama dengan Polri. Pendek kata, seluruh jajaran TNI siap membantu, jika memang dibutuhkan," tambah Djoko Santoso yang segera mengakhiri tugasnya sebagai Panglima TNI.
(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010