New York (ANTARA News) - Rangkaian Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-65 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York yang berlangsung sejak 23 September lalu dan mengetengahkan serangkaian pernyataan dari 192 negara anggota PBB, berakhir pada hari Rabu.

Presiden Majelis Umum Joseph Deiss dalam pernyataan penutupannya di Markas Besar PBB, New York, mengajak negara-negara anggota menindaklanjuti berbagai masukan yang dinyatakan para pemimpin dan pejabat tinggi 192 negara dalam pidato mereka.

"Apa yang kita perlukan sekarang adalah menindaklanjuti kata-kata tersebut dengan tindakan," kata Deiss.

Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-65 itu dihadiri oleh lebih dari 100 kepala negara/pemerintahan.

Debat Umum tahun ini juga diawali dengan KTT MDGs (Target-Target Pembangunan Milenium) yang berlangsung pada 20-22 September dan dihadiri oleh setidaknya 150 pemimpin negara.

Selama Debat Umum, ujar Joseph Deiss, ia mencatat bahwa pidato-pidato yang disampaikan oleh kepala negara/pemerintahan dan pejabat setingkat menteri dari 192 itu menyentuh berbagai isu menyangkut tantangan-tantangan yang dihadapi dunia.

Isu-isu yang ditekankan dalam pidato mereka antara lain tentang upaya memerangi terorisme, perdagangan manusia, kejahatan terorganisir, pemajuan hak asasi manusia, perubahan iklim, perlucutan senjata serta upaya membangun perdamaian dan keamanan di zona-zona konflik.

Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, mendapat kesempatan menyampaikan pidato pada Selasa (28/9).

Dalam pidato tersebut, Indonesia antara lain meminta PBB meningkatkan kerjasama dengan organisasi kawasan.

Di tengah situasi menyangkut perundingan damai langsung Israel-Palestina yang terancam gagal --karena Israel kembali melakukan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat, Marty juga kembali menyuarakan dukungan Indonesia bagi Palestina dan berlanjutnya perundingan menuju penentuan status akhir berbagai masalah antara Israel dan Palestina.

Selain menyampaikan pidato, pada Selasa Marty juga melakukan pembicaraan bilateral dengan menteri luar negeri Iran, Sudan dan Mesir.

Pembicaraan antara Marty dan Menlu Iran Manouchehr Mottaki antara lain menekankan komitmen untuk meningkatkan hubungan kedua negara, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
(ANT/A024)

 



Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010