Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum telah memberikan surat edaran kepada pengelola waduk untuk mengurangi ketinggian air di masing-masing waduk untuk mengantisipasi tingginya curah hujan.

"Kami telah memberikan edaran kepada pengelola waduk agar tinggi muka air waduk dikurangi," kata Dirjen SDA Kementerian PU, Moch Amron, di Kementerian PU, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, edaran kepada pengelola waduk itu antara lain karena rata-rata ketinggian di berbagai waduk pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian waduk pada 2009.

Dengan menurunkan ketinggian muka waduk air, ujar dia, maka berbagai waduk tersebut diharapkan dapat mengantisipasi tumpahan air hujan yang diakibatkan oleh tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini.

Ia juga mengemukakan, berbagai pekerjaan di lingkungan Kementerian PU, seperti dalam pembangunan jalan dan saluran air, juga dapat terpengaruh kualitasnya akibat kondisi hujan yang cukup tinggi.

"Contohnya dalam membuat tanggul atau waduk membutuhkan timbunan tanah yang kandungan airnya tidak boleh terlalu banyak atau terlalu kering," kata Amron.

Ia juga mengatakan, berbagai proyek pembangunan terkait dengan saluran air sungai juga akan terganggu bila ketinggian sungai tersebut juga tinggi.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B Harijono mengemukakan, fenomena La Nina masih akan terus berlangsung di Indonesia hingga Januari 2011 dengan intensitas moderat hingga kuat.

"Sampai Januari 2011 La Nina masih berlangsung dan menjadi salah satu faktor pengendali hujan di Indonesia," kata Sri Woro.

La Nina adalah fenomena ketika pengiriman massa uap air terjadi dari Samudera Pasifik ke wilayah perairan Indonesia.

Akibat pengaruh La Nina tersebut memberikan indikasi peluang majunya awal musim hujan 2010/2011 di sebagian besar daerah di Indonesia dengan sifat hujan normal dan atas normal.

BMKG memperkirakan, daerah yang akan terkena cuaca ekstrim antara lain meliputi seluruh Jawa, Sumatra bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Sorong, Timika, dan Biak di wilayah Papua.
(M040/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010