Denpasar (ANTARA News) - Bali akan memiliki jalan bawah tanah (under pass) untuk mengantisipasi kemacetan terkait pelaksanaan sejumlah gelaran kenegaraan penting di provinsi itu, yakni Pertemuan Puncak Pemimpin ASEAN 2011 dan Konferensi APEC 2013.

Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan ASEAN Summit 2011 di Denpasar, Kamis petang, berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan gelaran itu menyepakati jalan bawah tanah itu segera dibangun di sekitar Simpang Dewaruci, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.

Jalan utama di Bali itu menghubungkan Kota Denpasar ke Bali bagian selatan, terutama kawasan Kuta, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Jimbaran, dan Nusa Dua. Simpang Dewaruci dinamakan demikian karena terdapat satu patung besar Dewaruci berwarna putih di tengah simpang itu.

Kemacetan hampir selalu terjadi di simpang bercabang empat itu karena lebar jalan tidak bisa mengimbangi jumlah kendaraan roda empat dan roda dua yang berlalu di sana. Kemacetan semakin parah saat musim liburan tiba sehingga bisa mengurangi kenikmatan berwisata di Pulau Dewata.

Rapat koordinasi itu dipimpin Gubernur Bali Made M Pastika, yang juga dihadiri Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung, beberapa petinggi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan berbagai instansi lain terkait.

Menurut Pastika, kesepakatan untuk membangun jalan bawah tanah itu merupakan satu opsi yang paling memungkinkan untuk diterapkan di Bali.

Meskipun pembangunan jalan bawah tanah itu memerlukan dana besar, terdapat sejumlah alasan yang melatarbelakangi kesepakatan itu.

Di antara alasan itu adalah tidak perlu memindahkan Patung Dewaruci sehingga bisa tetap memenuhi syarat estetika, diharapkan mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat terkait budaya Bali.

Selanjutnya, pemerintah pusat diharapkan segera menindaklanjuti hasil kesepakatan ini agar penataan Simpang Dewaruci segera terealisasi.
(A037/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010