Jakarta (ANTARA) - Salah satu hotel bergaya Jepang di Bali tengah bersiap untuk kembali beroperasi di bulan Juli 2021 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk mulai membantu pemulihan ekonomi di Pulau Dewata.

Hotel bernama HOSHINOYA itu menghadirkan suasana tenang dengan pemandangan alam asli Bali dan diharapkan dapat mengisi energi baik bagi para pengunjungnya.

Baca juga: Pergeseran karakteristik turis di Bali, pasangan bulan madu berkurang

"HOSHINOYA Bali adalah resor yang dikelilingi oleh alam dan dialiri oleh Tukad (sungai) Pakerisan, yang muncul dalam mitologi Bali. Kami hadir sebagai wadah untuk menjauhkan diri dari berbagai keriuhan pekerjaan dan menikmati suasana hening yang bisa mengembalikan energi mental maupun spiritual tamu,” kata General Manager HOSNINOYA Bali Takaaki Yasuda dalam keterangannya, Kamis.

Penelitian dari Universitas Indonesia pada 2020 menunjukkan terjadi peningkatan 52 persen ketergantungan internet akibat pandemi COVID-19 yang mengharuskan orang terus berada di dalam rumah.

Melihat kondisi itu, HOSHINOYA pun bersiap untuk kembali menghadirkan akomodasi tempat tinggal dengan suasana alam agar masyarakat bisa berpaling sementara beristirahat dari kondisi yang tidak bisa lepas dari gawai.

Tamu bisa mengunjungi pura, berjalan kaki sepanjang pematang sawah, berdiam diantara pepohonan yang rimbun, bersepeda atau mendaki, meditasi, menikmati makanan sehat, dan berkeliling di daerah Ubud.

Semuanya ini untuk menemukan kembali keterhubungan dengan alam dan esensi pengalaman berkunjung ke Bali dengan rasa aman dan nyaman.

HOSHINOYA Bali dapat memberikan pengalaman relaksasi, sehingga tamu dapat merasakan harmonisasi seutuhnya dengan alam Bali, penduduknya dan Tuhan, sesuai falsafah Tri Hita Karana.

HOSHINOYA Bali, adalah properti grup HOSHINOYA pertama yang didirikan di luar Jepang. Resor ini memiliki hamparan sawah, bukit dan lembah, dilalui oleh Tukad Pakerisan dan jaringan subak yang berusia lebih dari 1.000 tahun.

Dikelilingi oleh pepohonan khas Ubud, vila didesain berkelompok terinspirasi dari tradisi banjar (desa) di Bali.

Di resor ini, menggabungkan elemen tanaman, bunga, bahan bangunan alami, dan ruang terbuka menjadi nilai tambah yang menarik.

Setiap vila memiliki teras yang mengarah langsung ke kolam renang semi pribadi, dengan airnya yang berwarna kehijauan. Atap villa dan gazebo berbahan sirap kayu “Ulin” dan “Alang-alang” untuk menambah keasrian suasana. Selain itu terdapat tempat terbuka yang dirancang bagi tamu yang ingin menikmati pemandangan alam atau membaca buku dengan nyaman.

Dekorasi, furnitur, ukiran dinding, dan alat-alat makan, kesemuanya mencerminkan kreasi seniman lokal dan membangun interior yang mengagumkan sekaligus nyaman.

Untuk informasi selengkapnya anda bisa melihat laman https://hoshinoya.com/bali/id/.


Baca juga: PHRI pilih gencarkan kegiatan dinas ASN ketimbang "Work From Bali"

Baca juga: Bali gunakan 17 hotel untuk karantina pasien positif COVID-19

Baca juga: 6 Pilihan Hotel Budget OYO Untuk Liburan Murah di Bali

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021