Pangkalpinang (ANTARA News) - Warga Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengeluhkan letusan petasan pada malam hari yang mengganggu ketenangan umat Muslim yang sedang menjalani salat tarawih di daerah itu.

Ibrahim, warga Pangkalpinang di Pangkalpinang, Rabu menyatakan, bunyi petasan sangat menganggu jamaah yang sedang khusu` melakukan shalat Isya, Tarawih dan Witir.

"Saya sangat terganggu dengan bunyi petasan di kawasan masjid yang mulai dibunyikan setelah Sholat Magrib dan menjelang shalat Isya.

"Membunyikan petasan sudah menjadi kebiasaan buruk warga menyambut bulan puasa, Idul Fitri dan hari-hari besar agama lainnya dan akibat kebiasaan buruk tersebut mengakibatkan jamaah terawih yang sedang khusu` terganggu karena dikagetkan bunyi petasan tersebut," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat untuk tidak menjual dan membeli petasan selama bulan Ramadhan karena sangat merugikan.

"Saat ini petasan marak diperjualbelikan dan dibunyikan pada malam hari saat masyarakat melakukan ibadah shalat berjemaah di mesjid-mesjid dan bunyi petasan itu sangat menganggu imam dan makmum shalat isya, tarawih, dan witir," ujarnya.

Ia mengatakan, apabila terjadi kesalahan bacaan shalat imam dan makmum karena bunyi petasan itu, yang menanggung dosanya adalah orang yang membunyikan petasan tersebut.

"Bisa kita bayangkan, apabila terjadi kesalahan bacaan shalat imam dan makmum di lima mesjid gara-gara bunyi petasan, semua dosa jemaah di lima mesjid itu ditanggung orang yang membunyikan petasan itu," ujarnya.

Ia berharap, demi kelancaran dan ketenangan masyarakat menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan, diharapkan pihak berwajib dan pemerintah merazia peredaran dan perdagangan petasan tersebut.

"Setiap memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, petasan selalu ada. Hal ini sangat menganggu pelaksanaan ibadah puasa dan shalat. Karena itu diimbau pihak-pihak yang berwenang untuk segera menertibkan pedagang serta pabrik petasan tersebut," katanya.

Syamsiah (54), salah seorang Pangkalbalam, mengaku, tidak khusu` melaksanakan shalat tarawih karena letusan petasan di sekitar masjid.

"Saya kaget sekali saat khusu` melaksanakan tarawih tiba-tiba petasan meletus di samping masjid," ujarnya.

Untuk kekhusu`an dan kenyamanan menjalankan shalat tarawih, kata dia, diharapkan aparat menindak warga yang membunyi petasan saat jamaah menjalankan tarawih.

Selain itu, menindak pedagang-pedagang petasan yang marak menjual petasan di sepanjang jalan-jalan.

"Kami berharap aparat keamanan melakukan tindakan kepada warga yang membunyikan petasan dan pedagang petasan sendiri demi kelancaran dan kekhusu`an menjalan shalat terawih selama bulan Ramadhan," ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2010