Samarinda (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kalimantan Timur menyiapkan angkutan mudik Lebaran sebanyak 2.233 unit, yang terdiri dari bus, minibus, angkutan umum, maupun kapal.

"Jumlah tersebut terbagi untuk angkutan antar-kota antar-provinsi, antar-kota dalam provinsi, angkutan penyeberangan, angkutan lintas kabupaten, laut, dan angkutan udara," kata Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Zairin Zain di Samarinda, Kamis.

Ia menjelaskan, kapasitas angkut penumpang untuk armada Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tersedia 105 unit dengan kapasitas angkut sebanyak 4.518 orang per hari.

Sedangkan kapasitas angkut armada Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) tersedia 1.439 unit dengan kapasitas angkut 50.916 penumpang per hari.

Dengan adanya armada angkutan darat tersebut total penumpang yang bisa diangkut melalui perjalanan darat pada 2010 diperkirakan sebanyak 55.434 penumpang per hari.

"Melihat realisasi jumlah penumpang angkutan Lebaran tahun 2009 sebanyak 79.109 penumpang mulai H-7 hingga H+7, dengan prediksi kenaikan lima persen, maka jumlah tersebut masih aman dalam mengatasi lonjakan penumpang," kata Zairin.

Di sektor Armada Angkutan Sungai Dana dan Penyeberangan (ASDP) tercatat 9 kapal angkutan penyebarangan, 120 kapal angkutan lintas kabupaten/kota dan 442 kapal angkutan dalam kabupaten dan kota, sehingga total kapasitas angkut ASDP berjumlah 29.728 orang per hari.

Untuk armada angkutan laut, saat ini tercatat ada 7 unit kapal Pelni dengan kapasitas 14.377 penumpang, 14 unit kapal swasta dengan kapasitas 11.990 penumpang, dan speedboat atau longboat sebanyak 39 unit dengan kapasitas 1.566 penumpang.

Di sektor perhubungan udara, saat ini tercatat ada 72 penerbangan setiap hari dengan jumlah penumpang 9.559 orang per hari.

Selanjutnya dalam upaya memberikan kemudahan, kepastian dan kenyamanan bagi pengguna jasa angkutan serta kelancaran, Dishub Kaltim juga memberi perhatian terhadap pengaturan, kebersihan dan keamanan di beberapa terminal.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya terjadi adanya calo baik untuk kendaraan angkutan darat, laut dan pesawat udara. Terkait dengan itu, maka kita melakukan koordinansi dengan aparat keamanan setempat," kata Zairin.
(GFR/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010