Gorontalo  (ANTARA News) -Unit Transfusi Darah (UTD) Kota Gorontalo menyebutkan bahwa "makelar darah" atau orang yang biasanya menjadi pedonor darah bayaran, raib atau menghilang saat Bulan Ramadhan.

"Biasanya mereka berkeliaran mencari orang yang membutuhkan, kalau tidak di rumah sakit, mereka juga suka nongkrong di depan kantor kami,"  kata Manajer kualitas UTD setempat, Linda Olii, Sabtu.

Berkurangnya para makelar darah ini, tidak lepas dari suasana bulan puasa, terlebih pada siang hari, yang tidak memungkinkan untuk melakukan donor darah.

Di luar bulan puasa, lanjutnya, UTD bahkan membuat catatan nama-nama para pedonor darah bayaran itu, karena seringnya mereka melakukan transaksi darah itu.

Setiap kali mereka mendonorkan 350 cc darah, lanjut Linda, para makelar darah ini biasanya dibayar Rp100 ribu bahkan lebih oleh pihak yang membutuhkan.

Ia mengakui, banyak masyarakat yang menggunakan jasa makelar darah tersebut, karena minimnya persediaan darah di UTD.

"Sejak awal Ramadan hingga saat ini, kami tidak lagi memiliki persediaan darah, dalam kantung 350 cc," katanya.
(ANT/A024)
 
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010