?

Assalamu alaikum Wr. Wb



Pak Ustadz, saat ini rumah tangga kami sdg ada masalah, istri sy meminta cerai.

Kami berumah tangga lebih kurang 18thn. Selama ini seringkali sy berbuat curang dgn berselingkuh dan selalu ketahuan istri.

3,5thn yang lalu sy putuskn untuk bkerja ke luar negeri.

Alhamduliah disana sy dpt berubah dan insaf. Benar-benar sy menyadari jk selama ini sy banyak menyakiti perasaan istri. Sy berjanji dlm hati untuk menyayangi dan mencintai dia sepanjang sisa hidup sy.

Selama 3thn sy di luar negeri, komunikasi kami berjalan dgn baik dan sy tetap menafkahinya.

Tapi pd saat sy akan berangkat, sy mengatakan: “jika selama kepergian sy, istri saya mengenal sesorang yg lebih baik dr sy, silahkan sj jk ingin menjalin hubungan, asal bicara baik2x ke sy”.

5(lima) bulan yg lalu sy kembali ketanah air, selanjutnya sy dan istri menjalani kehidupan rumah tangga sprt biasa.

Setelah beberapa minggu kami berkumpul, istri sy menyampaikan niatnya untuk sy menceraikan dia, sy tdk mau sbb saat ini sy sdh benar2x mencintai dia. Selain itu tidak ada alasan jelas mengapa ia minta cerai.

Mohon nasehat pak Ustadz;

1. Bagaimana sebaiknya sy menyampaikan hal ke istri ini jika didasarkan hukum Islam?

2. Perkataan sy pd saat sy akan berangkat apa sama dengan talak?

3. Apakah kami harus menikah ulang jika istri sy mengurungkan niatnya, apa syaratnya?

Terimakasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb

?

Assalamu alaikum wr.wb.



1. Tidak boleh seorang isteri menuntut cerai jika tidak didasarkan pada alasan yang dibenarkan oleh agama. Rasul saw bersabda "Wanita manapun yang meminta cerai dari suaminya tanpa alasan yang dibenarkan, haram baginya mencium bau sorga." (HR Ahmad)



Seorang isteri baru boleh meminta cerai, menurut Imam Syafii, jika sang suami memang memiliki akhlak yang buruk, agama yang buruk, serta tidak memenuhi kewajiban sebagai suami.

?

?

2. Sementara ijin yang Anda berikan kepadanya untuk mengenal seseorang yang lebih baik tidak bisa disebut sebagai talak selama Anda tidak berniat untuk mentalaknya. Namun demikian ucapan tersebut memang merupakan bentuk kesalahan dan kekeliruan Anda di mana seorang suami selayaknya tetap menjaga isteri dalam bingkai syariah; bukan membolehkannya melakukan hubungan yang dilarang dalam Islam. Karena itu, Anda harus bertobat darinya dan isteri Anda tidak boleh menjadikan ini sebagai alasan pembenaran atas sikapnya untuk menuntut cerai.

?

?

3. Karena talak atau khuluk belum jatuh, maka tidak ada alasan untuk melakukan nikah ulang. Jalani saja kehidupan sebagai suami isteri dengan baik seraya memohon kepada Allah agar diberi rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

?

?

Wallahu a'lam bish-shawab.

?

Wassalamu alaikum wr.wb.


?

?

?

Pewarta: daniewibowo@ymail.com (Danie B
Copyright © ANTARA 2010