Bakauheni (ANTARA News) - Aktivitas penyeberangan truk muatan barang dari Pelabuhan Bakauheni-Merak mengalami penurunan sejak Sabtu dini hari memasuki H-6 Lebaran.

Salah satu anak buah kapal (ABK) KMP Victorius-5 PT Surya Timur Line, Dedi Irawan di Bakauheni, Lampung Selatan Sabtu mengatakan, jumlah truk memang mengalami penurunan karena beberapa hari lagi pihak ASDP akan memberlakukan skala prioritas penyeberangan.

"Saat ini yang menyeberang didominasi sejumlah truk pemasok sembako saja, sedangkan truk non-sembako menurun," katanya.

Jumlah truk sembako yang beroperasi saat ini sebagian berasal dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra yang menyeberang rute Pelabuhan Merak-Bakuheni.

"Untuk kendaraan truk yang berangkat dari Pelabuhan Bakuheni-Merak juga menurun drastis," katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh ABK KMP Nusa Setia PT Putra Master SP Ferry, Agus Winarno, yang mengatakan, kendaraan truk yang menyeberang menggunakan jasa pelayaran kapal tersebut memang sudah mulai berkurang.

Jenis truk yang berkurang yakni truk non-sembako pengangkut barang industri sedangkan truk sembako sebagian masih banyak yang menyeberang.

Berkurangnya truk ini untuk menghindari kemacetan karena arus kendaraan bus pengangkut pemudik semakin meningkat di berbagai ruas jalan.

Sementara itu, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Zailis Anas mengatakan, sementara ini pihaknya masih memberikan kesempatan kepada truk sembako dan non-sembako untuk menyeberang.

Ia mengatakan, pemberlakuan larangan penyeberangan truk akan dilakukan pada empat hari sebelum lebaran (H-4) karena jumlah penumpang meningkat signifikan baik dari Pelabuhan Bakauheni maupun dari Pelabuhan Merak.

"Khusus untuk truk sembako tetap diizinkan menyebrang namun skala prioritas dengan mengutamakan bus penumpang," katanya.

Berdasarkan data dari PT Indonesia Ferry pada H-7 jumlah kendaraan yang berangkat dari pelabuhan tersebut mencapai 4.136 unit terdiri atas kendaraan roda empat 2.013 unit, roda dua 517 unit serta truk berbagai jenis hanya sebanyak 1.666 unit.
(ANT-048/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010