Semarang (ANTARA News) -  28 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di provinsi ini, selama arus mudik dan balik.  Selain itu, tercatat puluhan luka berat dan 168 luka ringan. 

"Hingga 14 September 2010 tercatat 184 kecelakaan lalu lintas dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp322 juta," kata Gubernur Bibit Waluyo saat sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah di Semarang, Rabu.

Selain korban tewas, kata dia, berbagai kecelakaan yang terjadi tersebut juga mengakibatkan setidak-tidaknya 49 orang luka berat dan 168 orang lainnya luka ringan.

Angka kejadian kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, lanjut dia, jauh lebih tinggi jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 98 kasus.

Ia menuturkan, sejumlah penyebab meningkatnya angka kecelakaan tersebut, antara lain faktor cuaca, kelelahan fisik karena kepadatan lalu lintas yang tinggi, perilaku pengendara yang kurang disiplin serta kondisi kendaraan yang kurang dipersiapkan.

Selain kejadian kecelakaan, lanjut dia, selama arus mudik dan balik juga tercatat sejumlah bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi.

"Banjir tercatat terjadi di lima lokasi, sedangkan tanah longsor terjadi di tiga lokasi," katanya dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Jawa Tengah Murdoko.

Ia mengingkapkan, selama arus mudik Lebaran tahun ini tercatat 5,33 juta pemudik masuk wilayah Jawa Tengah.

Berbagai moda transportasi darat, laut, dan udara, kata dia, telah dapat mencukupi kebutuhan mudik Lebaran.

"Termasuk tarif angkutan dapat dikendalikan, sehingga tidak melebihi batas yang ditentukan," katanya.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010