Kupang (ANTARA News) - Keberangkatan 444 calon haji (calhaj) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 49 tertunda karena pesawat Saudi Arabian Airlines yang akan membawa mereka ke Mekah mengalami gangguan teknis.

"Sebanyak 444 calhaj asal NTT tidak jadi diberangkatkan dari embarkasi Juanda Surabaya menuju Mekah pada 7 November karena ada gangguan navigasi pada Saudi Arabian Airlines," kata Ketua Kloter 49 Mochammad Ali ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan akibat penundaan tersebut, para calhaj harus disebar ke sejumlah hotel dan penginapan yang ada di sekitar Bandara Juanda.

Kelompok tujuh hingga 10 atau sebanyak 180 calhaj menginap di Hotel JW Marriott, kelompok empat sampai enam menghuni Hotel Hutami dan sisanya kelompok satu sampai tiga menginap di Mess Lanudal.

"Kelompok enam hingga 10 adalah calhaj dari kabuapaten Manggarai, Manggarai Barat, Mannggai Timur, Ngada, Alor, Ende," katanya.

Kelompok empat hingga enam berasal dari Kabupaten Timor Tengah tara, (TTU), Timor Tengah Selaan (TTS), Belu, Lembata.

Sementara sisanya seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sumba menginap di Mess Lanudal Surabaya.

"Seluruh kelompok baru akan diterbangkan pada pukul 04:00 WITA subuh, Minggu menuju Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah," katanya.

Ia mengatakan jika rencana tersebut tidak berubah, kloter 49 merupakan kelompok kedua yang terbang pada gelombang II musim haji tahun ini, setelah sebelumnya pada Jumat (6/11) kloter 45 yang akan memberangkatkan pada calhaj dari Gresik juga mengalami penundaan seperti yang dialami kloter 49 saat ini.

"Calhaj NTT yang beerjumlah 444 itu merupakan bagian dari total sekitar 90.300 calon haji Indonesia yang tergabung dalam gelombang II dan akan diberangkatkan dari berbagai bandara di Indonesia menuju Mekah dalam 223 kloter mulai 7 sampai 22 November," katanya.

Sebelumnya gelombang I yang terdiri atas sekitar 101.500 calhaj dalam 251 kloter telah mendarat di Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah dan di Bandara Amir Muhammad (AMAA) Madinah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009