Kulon Progo (ANTARA) - Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nyi Ageng Serang di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah dibuka kembali setelah 22 jam ditutup karena stok oksigen untuk mendukung penanganan pasien kurang.

"Pasokan oksigen sudah datang sebanyak 60 tabung yang bisa mencukupi kebutuhan RSUD Nyi Ageng Serang selama tiga hari ke depan. Semoga tidak ada tambahan pasien terkonfirmasi COVID-19," kata Direktur RSUD Nyi Ageng Serang Hunik Rimawati di Kulon Progo, Kamis.

Sesuai rencana, menurut dia, Instalasi Gawat Darurat RSUD Nyi Ageng Serang dibuka kembali mulai Kamis pukul 12.00 WIB.

Hunik mengatakan bahwa meski Instalasi Gawat Darurat (IGD) sempat ditutup namun rumah sakit tetap melayani pasien dalam kondisi kegawatdaruratan serta menyediakan layanan konsultasi kesehatan dari jarak jauh.

"Meski IGD ditutup. Kami tetap melayani kondisi kegawatdaruratan dan bisa konsultasi dan telemedicine," kata Hunik.

Pengelola rumah sakit, ia menjelaskan, berupaya menambah persediaan oksigen untuk penanganan pasien mengingat jumlah penderita COVID-19 di Kulon Progo bisa bertambah sampai 150 lebih dalam sehari.

"RSUD Nyi Ageng Serang tidak bisa memproduksi oksigen sendiri, sehingga kami harus mendatangkan oksigen dari distributor dari wilayah Solo (Jawa Tengah) dan Madiun (Jawa Timur). Kami berupaya oksigen tersedia, sehingga kejadian IGD ditutup tidak terulang lagi," katanya.

Hunik menjelaskan pula bahwa ada empat petugas penatu di RSUD Nyi Ageng Serang yang terinfeksi virus corona sehingga total ada 21 pegawai rumah sakit yang terserang COVID-19, terdiri atas 14 perawat, tiga bidan, dan empat petugas penatu.

Menurut dia, pengelola RSUD sudah mengajukan permintaan tambahan relawan tenaga medis ke pemerintah kabupaten namun belum bisa memenuhi persyaratan ketersediaan 40 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19. 

RSUD Nyi Ageng Serang saat ini memiliki 28 tempat tidur pasien dan 24 di antaranya sudah terisi. Pengelola RSUD harus menambah dua kamar lagi untuk mencapai kuota 30 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19.

"Kami saat ini, mengoptimalkan tenaga medis yang tersedia, khususnya tenaga medis yang merawat pasien COVID-19," kata Hunik.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan bahwa pada Kamis ada tambahan 205 pasien COVID-19.

Sejak awal pandemi sampai sekarang total ada 8.579 orang yang terinfeksi virus corona di Kulon Progo dengan perincian 172 orang masih menjalani isolasi di rumah sakit, 2.152 orang masih menjalani isolasi mandiri, 5.570 orang sudah selesai menjalani isolasi, 537 orang sudah sembuh, dan 148 orang meninggal dunia.

"Kami berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Untuk sementara itu, protokol kesehatan dinilai paling ampuh untuk menghindari COVID-19," kata Baning.

Baca juga:
IGD RSUD NAS Kulon Progo ditutup karena kekurangan oksigen
Kulon Progo tetap buka objek wisata meski penambahan COVID-19 tinggi

 

Pewarta: Sutarmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021