Jeddah, (ANTARA News) Pemerintah Arab Saudi akan menindak tegas siapapun yang mencoba-coba mengganggu kelancaran ibadah haji, kata Deputi II Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Naif.

"Kami tidak akan membiarkan jalannya ibadah haji terganggu, " kata Pangeran Naif ketika melakukan serangkaian inspeksi mengenai kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Mekah, Arafah dan Mina bersama Gubernur Mekah, Khaled Al-Faisal sejak Minggu waktu setempat.

Menurut dia, pemerintah Arab Saudi mengerahkan sampai 100.000 aparat keamanan dan akan memobilisasikan seluruh daya dan kemampuannya untuk mengamankan jalannya prosesi haji.

Menanggapi isu yang berkembang bahwa jemaah calon haji Iran akan memanfaatkan momen musim haji kali ini untuk melakukan aktivitas politik, ia mengatakan bahwa kegiatan semacam itu bertentangan dengan kesakralan ibadah agama.

Namun demikian ia berharap hal itu tidak terjadi dan ia telah mendapat jaminan dari jemaah Iran bahwa mereka akan mematuhi peraturan pemerintah Arab Saudi.

"Mereka tidak akan diizinkan melakukan kegiatan d luar ibadah haji, " tandasnya.

Sementara mengenai aksi penyusupan dari negara tetanga, Yaman, ia tidak menepis kemungkinan adanya kolaborasi antara para penyusup dengan jaringan teroris Al-Qaida yang telah membunuh sesama umat dan merusak citra Islam.

"Tentara Arab Saudi akan mempertahankan setiap inci wilayahnya dari gangguan siapapun, " ujarnya seraya mengingatkan, pasukannya telah berhasil menangkap sejumlah pelaku aksi teroris tersebut.

Sementara itu Gubernur Mekah Pangeran Al-Faisal mengingatkan agar seluruh aparat Arab Saudi yang menangani layanan haji memberikan layanan terbaik bagi tamu-tamu Allah dan saling berkoordinasi sebagai "satu tim".

Pemerintah Arab Saudi, sambungnya, telah mengeluarkan dana milyaran Rial untuk memperbaiki dan menyempurnakan fasilitas di kedua Kota Suci Mekah dan Madinah serta Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

ANTARA juga mencatat geliat luar biasa pembanguan di Arab Saudi dengan munculnya puluhan terowongan (underpass) dan jalan akses menuju Armina. Mulai tahun depan, antara kawasan Mekah dan Mina juga sudah terhubung dengan jaringan monorel yang mampu mengangkut setengah juta penumpang selama enam sampai delapan jam pengoperasiannya dalam sehari.

Di kawasan Mina juga sedang dibangun puluhan menara apartemen yang nanatinya akan mampu menampung lima juta jemaah.

Jadi nantinya jemaah tidak perlu lagi tinggal di tenda-tenda saat Wukuf di Arafah atau melontar jumrah di Mina atau berdesak-desakan diatas kendaran-kendaraan kecil dari Mekah menuju Mina..

Pada bagian lain ia juga mengingatkan aparatnya untuk menangani jemaah haji illegal yang berdatangan dan jumlahnya sampai satu juta orang setiap tahun.

"Mereka mengganggu ketertiban dan jemaah lain yang menunaikan ibadah haji, " katanya mengingatkan agar aparat mengawasi mereka.

Saat ini terjadi kesibukan luar biasa di Mekah dan kawasan Armina menjelang acara puncak Wukuf d Padang Arafah (sekitar 20 Km dari mekah), Kamis (26/11).(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009