Jeddah (ANTARA News) - Jemaah haji diingatkan agar menjaga kesehatan masing-masing supaya mereka yang sudah terkena serangan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) tidak menjalar penyakitnya itu ke saluran operasi saluran pernapasan bawah (ISPB).

"Daya tahan tubuh terhadap penyakit harus dijaga terus, " kata Wakil Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dr Barita di Jeddah,Selasa.

dr Barita mengatakan pada awal kedatangan di Tanah Suci, banyak petugas haji maupun jemaah haji Indonesia yang terkena serangan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang ditandai dengan saluran hidung berlendir atau radang tenggorokan disertai batuk-batuk atau flu ringan.

Jika kesehatan tidak dijaga dengan baik, ujarnya, maka bisa saja penyakit ISPAberkembang atau menjalar menjadi Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (ISPB).

Menurut catatan, salah satu bentuk ISPB dikenal sebagai pulmonary edema atau paru-paru basah yakni terjadinya akumulasi cairan di paru-paru yang berakibat melemahnya sistem sirkulasi udara yang pada gilirannya bisa mengarah pada gagal pernapasan.

Dr. Barita mengemukakan, setelah beberapa pekan berada di Tanah Suci mengikuti rangkaian prosesi ritual ibadah haji yang memeras energi , maka jemaah, apalagi yang berusia lanjut akan mengalami kelelahan sehingga tubuhnya rentan terhadap serangan virus dan bakteri.

Belum lagi akibat rendahnya suhu udara di Kota Suci Mekah dan Madinah, juga kota Jeddah akhir-akhir ini karena memang sudah memasuki musim dingin, bahkan suhu udara di kota Madinah bisa `drop` sampai 12 derajat Celcius.

Mengenai kemungkinan serangan ISPA atau ISPB bermutasi menjadi penyakit H1N1 (flu babi), menurut dr. Barita, hal itu tidak ada kaitannya secara langsung.

Namun demikikan, jika kondisi tubuh lemah, maka akan rentan terhadap serangan virus atau bakteri yang membawa penyakit.

Sementara itu Kepala BPHI Madinah dr Ade Median Ambari kembali mengingatkan jemaahagar memperkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan protein, minum air sekitar tiga liter sehari, memakai baju hangat dan mengenakan masker penutup hidung dan mulut.

Jemaah juga diimbau untuk istirahat yang cukup dan jangan memaksakan diri datang ke Mesjid Nabawi pada dinihari untuk sholat subuh karena waktu sholat subuh pukul 05.30 WAS.

"Jemaah yang melakukan arbain jangan memaksakan diri ke mesjid lewat tengah malam, karena udara sangat dingin," pesan dr.Ade.

Arbain adalah ritual sunat (dianjurkan) berupa shalat lima waktu berjamaah selama delapan hari berturut-turut di Mesjid Nabawi, Madinah.

Lebih lanjut Ade Median mengimbau jemaah agar memakai masker untuk mencegah penularan batuk dan flu.

Jemaah juga diimbau memperhatikan pola makannya dengan mengikuti jadwal makan dan dengan porsi yang cukup.

"Walaupun hidangan yang disediakan kurang menarik selera, harus tetap makan demi menjaga kesehatan, " ujarnya.

Sekitar 79.000 haji reguler telah kembali ke tanah air setelah

merampungkan prosesi ibadah haji mereka di Tanah Suci, sementara sekitar 123.000 jemaah lagi masih berada di Madinah dan akan kembali secara bergelombang sampai 1 Januari, 1010.

Seluruhnya tercatat sekitar 192.000 program haji reguler (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji-BPIH-atau dulu ONH), sekitar 17.000 nonreguler (nonBPIH, atau duluONH Plus serta seribuan jemaah haji nonkuota yang diberangkatkan biro-biro jasa swasta tanpa koordinasi dengan departemen agama.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009