Jeddah (ANTARA News) - Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang Kesehatan Chairul Radjab Nasution meminta jamaah calon haji (calhaj) menggunakan pakaian hangat.

Pasalnya, suhu di Kota Mekkah berkisar 24-370C dan akan terus mendingin jelang puncak haji sembilan hari mendatang, kata Chairul Radjab pada wartawan sebelum Rakor bidang kesehatan di Kantor Teknis UrusanHaji Jeddah, Sabtu.

Sebagai tanda masuk musim dingin adalah Mekkah sudah diguyur hujan. Mekkah beberapa kali sudah hujan, menandakan musim dingin telah tiba, ujar Chairul Radjab.

Sebagiamana diketahui, saat ini semua calhaj Indonesia telah memasuki Mekkah. Mereka bersiap memasuki puncak haji pada tanggal 9 Dzulhidjah mendatang. Selain wukuf di Arafah, jamaah haji juga akan mabit (bermalam) di Muzdalifah sambil menyiapkan kerikil untuk ibadah lempar jumrah.

"Nah pada saat mabit itu, jamaah yang menggunakna ihram harus benar-benar memilih yang tebal untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat," uajr Chairul.

Pada Senin (1/11) lalu sebagian besar Kota Mekkah diguyur hujan lebat selama lebih dari satu jam. Hujan turun jatuh pada waktu sore hari merata di semua tempat, tak terkecuali Masjidil Haram. Tercatat sejak Sabtu (30/10), kelembaban udara di Mekkah berada di kisaran 30-40 persen.

Meski demikian, Chairul meminta jamaah haji untuk mewaspadai musim dingin ini. Sebab cuaca dingin di Tanah Suci sangat berbeda dibanding di Tanah Air. Dengan kelembaban udara yang rendah, jamaah calon haji diminta untuk juga banyak meminum air putih.

Selain masalah cuaca, Ketua PPIH bidang Kesehatan juga mengingatkan fisik jamaah haji agar dipersiapkan dengan baik. Sebab prosesi puncak haji merupakan ibadah fisik yang sangat menguras tenaga. "Cek selalu kondisi tubuh, bila tidak memungkinkan untuk melempar jumrah tak perlu dipaksa," kata dia.

Ia mengatakan, dari pengalaman lalu angka kesakitan dan kematian pada puncak haji yang akan berlangsung mulai 9-13 Dzulhidjah (15-19 November) akan meningkat tajam. "Periksa tensi darah, gula darah, itu penting agar jamaah bisa menyiasati antara ibadah dan menjaga kondisi tubuh tetap baik," ujarnya.

Ia juga menyatakan hingga hari ke 27 pelaksanaan ibadah haji sudah 56 orang wafat di tanah suci. Tiga hari terakhir menurut Chairul Radjab terjadi lonjakan siginifikan terhadap jamaah calon haji yang meninggal dunia. Namun begitu bila dibandingkan dengan jumlah wafat tahun lalu pada waktu yang sama tetap lebih rendah. Tahun lalu hingga hari ke 27 jumlah jamaah wafat mencapai 74 orang.

"Ini yang harus kami pertahankan terus," ujarnya.

(ANT/S026)

Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010