Mekkah (ANTARA News) - Kepala Daker Jeddah, Ahda Barori mengakui jumlah jamaah nonkuota asal Indonesia tahun ini masih tinggi dan pada hari terakhir kedatangan di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Rabu (10/11) malam, tercatat jamaah nonkuota mencapai 3.113 orang.

"Jumlah ini masih tinggi sebanding dengan musim haji 2009 yang juga berkisar 3.000 orang. Angka itu baru yang berhasil kita data," kata Ahda Barori, Kamis.

Jumlah jamaah nonkuota secara riil diperkirakan lebih dari 3.113 orang. Sebab tidak seluruh jamaah tersebut bisa diidentifikasi di bandara karena keterbatasan petugas haji dan lain sebagainya.

Selain itu, dalam operasionalnya, penyelenggara jamaah nonkuota juga cukup rapi. Umumnya, setelah keluar dari pemeriksaan di keimigrasian bandara, mereka langsung diterima oleh seseorang untuk secepatnya diangkut ke Mekkah atau Madinah.

Beberapa jamaah nonkuota bisa terdata karena petugas menemukan mereka dalam kondisi tak terurus. Jika jamaah asal Indonesia tersebut tidak dilengkapi dengan gelang identitas, bisa dipastikan bukan masuk dalam jamaah reguler atau khusus.

Dari catatan petugas, kata Ahda, ribuan jamaah nonkuota ini diberangkatkan oleh 47 kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Mereka tak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari berbagai daerah di Tanah Air.

Di antara KBIH di luar Jakarta adalah Haqqul Yaqin Madura, At Taubah Riau, Nur Dzikrullah Sumbar dan PT Makmur Mulia Banjarmasin.

Ahda menambahkan, seluruh penerbangan asal Indonesia bisa masuk ke Tanah Suci tanpa melewati batas closing date. Bahkan seluruh kloter dari embarkasi Solo (SOC) juga sudah masuk bandara meski harus dialihkan keberangkatannya dari Surabaya.

"Kloter terakhir tiba pukul 22.15," tandasnya. (E001/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010