Ustad, apakah tidak ada puasa sunah untuk orang2 yang masih punya hutang puasa wajib? (misalnya krn dulu lalai). Apakah harus diluansi dulu semua hutang puasa wajib tsb? Padahal ingin sekali puasa syawal, pausa arafah dan puasa senin kamis. Mohon segera dijawab. Wassalam.

?

Assalamu alaikum wr.wb.

Pada dasarnya puasa wajib (hutang puasa wajib) tentu harus didahulukan daripada puasa sunnah. Pasalnya, puasa wajib merupakan hutang yang harus dibayar, sementara puasa sunnah dilaksanakan ketika memiliki kesempatan dan jika tidak tak berdosa. Karena itu, bagi yang memiliki hutang puasa hendaknya segera membayar hutang puasa wajibnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah.

Namun demikian kalaupun puasa sunnah dilakukan sebelum membayar hutang puasa wajib, maka puasa sunnahnya tetap sah selama waktu untuk membayar hutang puasa wajib masih ada sebab membayar hutang puasa Ramadhan membentang hingga Ramadhan berikutnya.

Jadi berpuasa Arafah dan berpuasa hari Asyura bagi yang memiliki hutang puasa diperbolehkan dan puasanya sah. Demikian jika terkait dengan puasa sunnah yang tidak memiliki hubungan dengan Ramadhan. Adapun untuk puasa sunnah yang memiliki hubungan dengan Ramadhan seperti puasa enam hari bulan syawwal, maka sebagian ulama mensyaratkan harus menyempurnakan (membayarkan) puasa Ramadhannya terlebih dahulu. Sebab Rasul saw bersabda, "Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, seolah-olah ia berpuasa selama setahun penuh." (HR Muslim) Menurut mereka siapa yang memiliki hutang berarti belum berpuasa Ramadhan secara sempurna sehingga harus dibayar dahulu hutangnya.

Namun jumhur ulama menyatakan boleh berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawwal sebelum membayar hutang puasa Ramadhan karena jangka waktu untuk mengganti puasa tersebut lebih luas dan tidak harus di bulan Syawwal. Sebab Allah befirman, "Maka (hutang tersebut) diganti di hari-hari yang lain, " (QS al-Baqarah: 184). Tidak ada dalil yang menunjukkan larangan berpuasa sunnah sebelum mengganti hutang puasa Ramadhan. Ketika Nabi saw menganjurkan berpuasa sunnah seperti Asyura beliau tidak memberikan syarat bahwa pelakunya harus telah membayar hutang puasa Ramadhan. Apalagi disebutkan oleh Aisyah ra bahwa karena kondisi tertentu ia mengganti hutang puasa Ramadhan pada bulan Sya'ban. Andaikan pelaksanaan puasa sunnah menyaratkan dibayarkannya hutang puasa Ramadhan berarti Aisyah ra tidak berpuasa sunnah dalam setahun. Hal ini mustahil.

Wallahu a'lam bish-shawab

Wassalamu alaikum wr.wb.



Pewarta: fyogasambas@gmail.com (F Yoga)
Copyright © ANTARA 2010