Jakarta (ANTARA) - Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) berkomitmen melindungi 50 persen ekosistem penting di wilayahnya melalui pendekatan yang memastikan setidaknya satu juta keluarga di sekitarnya sejahtera.

“Kami menegaskan komitmen anggota LTKL untuk mendukung prioritas nasional Republik lndonesia lewat model pembangunan yang inovatif –bisa menjaga lingkungan sekaligus menyejahterakan masyarakat," kata Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari Dodi Reza Alex Noerdin sebelum membacakan deklarasi tersebut secara daring dalam Rapat Umum Anggota LTKL 2021 diakses dari Jakarta, Senin.

Itu berarti pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengembangan desa dan hilirisasi produk bernilai tambah, persis seperti arahan Presiden Joko Widodo alam Rapat Koordinasi Kepala Daerah pada April 2021 untuk peningkatan daya saing daerah, kata Dodi yang juga merupakan Bupati Musi Banyuasin tersebut.

Baca juga: Ekosistem Obyek Wisata Danau Matano, Sulsel Tetap Lestari

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mengatakan kerja sama dengan LTKL sebagai upaya gotong royong untuk bangkit dan pulih dari kondisi saat ini.

Salah satunya melalui peningkatan akses investasi berkualitas bagi daerah dengan pendekatan ekonomi lestari dengan mendorong seluruh kabupaten mengembangkan industri bernilai tambah berbasis alam yang diproduki secara lestari oleh usaha masyarakat, seperti UMKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Hal ini selaras dengan fokus utama APKASI untuk membentuk ekosistem bisnis yang ramah lingkungan dan ramah sosial," ujar Adnan.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Nyoto Suwignyo mengatakan telah melihat capaian-capaian kabupaten anggota LTKL, dan bagi dirinya kelestarian harus dipertahankan untuk membangun daya saing.

Terkait dengan integrasi, Kementeriannya telah meminta kepada seluruh daerah untuk menjadikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai latar belakang teknokratik dalam desain Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Sedangkan untuk kaitannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) mereka sepakat bahwa ke depannya RTRW harus bisa berkontribusi langsung ke RPJMD.

"Sehingga jika data yang dimiliki daerah itu baik, kita bisa mendesain RPJMD yang lebih baik juga. Lewat sinergi dengan asosiasi daerah seperti ini, target nasional akan bisa dicapai lebih efektif," ujar dia.

Dalam rapat tersebut, selain mendeklarasikan Visi Kabupaten Lestari 2030, kabupaten anggota LTKL juga berunding untuk keputusan penting yaitu pemilihan kepengurusan periode 2021-2024. Melalui pemilihan ketua umum yang berlangsung tertutup, disepakati bahwa Kabupaten Sintang resmi terpilih menjadi Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari periode 2021-2024.

Baca juga: Menyeimbangkan pembangunan dan lingkungan
Baca juga: CSO digandeng cegah karhutla dan selamatkan lingkungan di Siak
Baca juga: Siswa di Babel dilatih kelola sampah oleh LSM Laskar Hijau


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021