London(ANTARA News)- Theo Walcott, striker sayap klub Inggris, Arsenal, akan menggunakan dua laga tersisa di Liga Primer musim ini untuk membuka lebar peluangnnya di tim nasional (timnas) Inggris.

Pemain berusia 21 tahun itu memang didera cidera di awal musim tetapi akhir-akhir ini menunjukan penampilan apik termasuk ketika mencetak gol dalam leg pertama Liga Champions melawan Barceloan, meski ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Walcott sadar betapa penting mengakhiri musim ini dalam performa yang bagus, apa lagi dengan pulihnya pemain sayap Tottenham Hotspurs, Aaron Lennon yang akan mempersengit persaingan merebut satu tempat di 23 punggawa pilihan Fabio Capelo.

"Saya belum banyak bermain musim ini dan saya merasa segar. Saya berharap semakin banyak laga yang saya mainkan, semakin baik penampilan saya, dan saya akan ikut dipanggil (ke timnas)," ia berharap.

"Piala Dunia adalah mimpi terbesar dari setiap anak, setiap orang bermimpi akan saat-saat tahun 1966 (Inggris menjuarai Piala Dunia)," ucap Walcott lagi.

"Saya berharap kami bisa merebutnya sekali lagi, kami percaya kami bisa memenangkannya dan kami akan melakukan apa saja untuk membawa pulang Piala Dunia, sudah terlalu lama," lanjutnya optimis.

Walcott menuai banyak kritik ketika tampil membela Inggris di laga persahabatan melawan Mesir di Stadion Wembley, Maret, bahkan Chris Waddle, mantan pemain sayap Inggris mengatakan ia 'tidak memahami permainan'.

Walcott yang sempat mencetak trigol ketika menghempaskan Kroasia di putaran kualifikasi Piala Dunia sedang mempertahankan permainannya agar tetap berada di jalur yang benar.

"Menjadi pemain sayap yang terpenting adalah hasil akhir. Anda bisa melakukan apa saja dengan benar, mengiring bola melewati lawan, mengelabui mereka, tetapi akhirnya malah tidak membuahkan gol," kata Walcott dalam majalah resmi Arsenal edisi Mei.

"Pemain seperti David Bentley dan James Milner memiliki hasil akhir seperti itu dan saya berharap mampu menunjukan itu lebih sering di setiap pertandingan saya," ia menambahkan.

"Kadang orang berpikir saya tidak menyadari betapa susahnya untuk mencari teman ketika sedang berlari begitu cepat. Saya hanya mencoba menempatkan bola di sebuah tempat kosong dan jika para pemain masuk ke dalam kotak penalti saya kira akan lebih berhasil," ia menjelaskan.

Walcott bergabung dengan Arsenal dalam usia 16 tahun di bulan Januari 2006 dan mendadak menjadi sorotan ketika diboyong pelatih Sven-Goran Eriksson ke Piala Dunia Jerman, meski tidak pernah diturunkan sebagai pemain utama.

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, melihat pemain didikan Southampton itu sedang berada di jalur yang tepat meski bisa menjadi sasaran mudah untuk dikritik.

"Setelah pulih dari cedera, saya percaya Theo sedang menuju efisiensi," ujar pelatih asal Prancis itu.

"Bagi saya ia telah berkembang banyak musim ini, secata taktik lebih bertanggung jawab dan sedang berada di jalur yang benar. Theo sedang berkembang dan jangan lupa ia masih berumur 21," tukas pelatih yang dijuluki 'The Professor' itu.
(Ber/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010