Sebaliknya ini adalah alasan Italia bakal juarai Euro 2020.

1. Skuad yang bisa melakukan segalanya
Azzurri memainkan sepak bola menyerang yang bersandar kepada penguasaan bola yang bertumpu kepada tiga gelandang yang berkemampuan teknis tinggi pada diri Marco Verratti, Jorginho yang adalah otak tim dan Nicolò Barella yang tak henti mengalirkan bola dengan cepat.

Tiga penyerang mereka kompak sekali sehingga selalu bisa mencetak gol-gol hebat, seperti yang diperlihatkan Federico Chiesa saat melawan Austria dan Lorenzo Insigne ketika menghadapi Belgia.

Namun, ketika dibutuhkan Azzurri juga bisa seketika membuat blokade nan solid untuk melindungi Gianluigi Donnarumma di mana duo bek tengah veteran Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci berubah menjadi gladiator yang siap menyabung nyawa yang tak pernah mengenal kompromi begitu bola mendekati kotak penalti Azzurri.

Baca juga: Deschamps bahas kelanjutan nasibnya pekan depan
 
Pemain Italia merayakan kemenangan usai laga babak 16 besar Euro 2020 melawan Austria di Wembley Stadium, London, Inggris (26/6/2021). Italia harus bermain 120 menit agar bisa mengalahkan Austria 2-1 dan memastikan lolos ke babak perempat final. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Carl Recine/aww.

2. Karena kiper terbaik
Kevin De Bruyne mungkin masih kepikiran bagaimana bisa tendangannya pada babak pertama melawan Italia dalam perempat final tidak berujung gol.

Gelandang Manchester City itu mengarahkan bola dengan sempurna ke tiang jauh dengan tendangan melengkung yang kencang. Dia sudah bersiap merayakan gol, namun tangan Donnarumma yang 'terbang' sambil menjatuhkan diri menepis tendangan de Bruyne itu.

Dalam usianya yang baru 22 tahun, sang kiper sudah 31 kali membela timnas Italia dan bermain dalam 215 pertandingan Serie A bersama AC Milan. Dia bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Gianluigi Buffon di gawang Italia.

Baca juga: Bek Italia Leonardo Spinazzola jalani operasi tendon achilles

3. Tim yang kompak sekali
Sejak hari pertama, setiap pemain dalam skuad ini sudah menekankan betapa kompaknya tim ini. “Kami tidak punya pemain seperti Ronaldo atau Lukaku,” kata Bonucci. "Bintang kami adalah kebersamaan."

Menurut dua ini adalah mungkin skuad Italia terbaik yang pernah dia perkuat.

Sudah pasti Mancini telah menciptakan sebuah mahakarya. Para pemain menikmati setiap menit dalam kebersamaan dan ini tercermin di lapangan; setiap pemain siap membantu satu sama lain, dan mereka yang dimasukkan dari bangku cadangan selalu siap berkontribusi bagi tim.

"Kami tak pernah takut membuat kesalahan karena kami selalu bisa mengandalkan rekan satu tim untuk 100 persen memberikan dirinya dan menyelamatkan kami," kata Federico Acerbi. "Ini yang menciptakan perbedaan." Dan memang begitu.

Baca juga: Hibrida gaya sepak bola empat semifinalis Euro
Baca juga: Semifinal Euro 2020: Italia ladeni Spanyol, Inggris ditantang Denmark

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021