Melbourne (ANTARA News) - Gelandang tim nasional Australia Mark Bresciano menyatakan siap untuk menghadapi tanding pemanasan Piala Dunia melawan Selandia Baru, Senin depan, setelah ia pulih dari cidera punggung.

Pemain berusia 30 tahun itu tidak ikut berlaga untuk Palermo dalam Seri A Italia sejak Februari lalu. Ia menjadi salah satu dari pemain kunci dunia yang dibayang-bayangi masalah cedera menjelang Piala Dunia di Afrika Selatan pada 11 Juni hingga 11 Juli.

"Saya sudah berlatih keras, melakukan sedikit pre-season sehingga kembali bugar," kata Bresciano di Melbourne, Rabu.

"Yang mungkin hilang adalah kebugaran fisik untuk kompetisi, oleh karena itu penting bagi saya untuk bermain di tiga laga persahabatan ini."

Australia juga akan melakukan pemanasan melawan Denmark pada 1 Juni dan Amerika Serikat pada 5 Juni, sebelum menghadapi Jerman di Grup D pada 13 Juni. Serbia dan Ghana juga akan menjadi lawan Australia di grup tersebut.

Pelatih Australia Pim Verbeek memasukkan Bresciano --salah satu gelandang Socceroos paling berbahaya yang telah diakui sebagai pencetak gol dalam berbagai kompetisi internasional-- dalam skuad 30 pemain untuk Piala Dunia. Skuad tersebut akan dipangkas menjadi 23 pemain pada 1 Juni.

Sebagai salah satu pemain tim Australia pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Bresciano mengatakan, ia memiliki dorongan untuk menampilkan yang terbaik di Piala Dunia setelah mengungkapkan bahwa ia meninggalkan Palermo untuk meraih negosiasi lain di Eropa.

Setelah lebih dari satu dekade berkarir di Italia, Bresciano nyaris pindah ke klub Arab Saudi Al-Nassr yang menawarkan bayaran tinggi, serta bergabung dengan mantan pelatih Palermo Walter Zenga. Namun akhirnya ia memilih untuk tidak bergabung dengan klub tersebut.

"Tawaran itu sangat menarik, namun saya memilih untuk duduk kembali dan menyadari bahwa ini belum waktunya bagi saya," kata pemain yang juga memperoleh tawaran dari Empoli dan Parma itu.

"Saya berpikir, masih bisa bermain di Eropa. Saya masih ingin menikmati sepak bola...dan tempat untuk itu adalah di Eropa."

"Secara personal, saya lebih suka (deal) terjadi sebelum Piala Dunia. Namun saya pikir memang ini saatnya melakukan negosiasi, anda tahu apa pun bisa terjadi dan hal itu bisa saja hal yang positif," katanya seperti dilaporkan Reuters.
(S022/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010