"Tak ada yang lebih memuaskan saya dari pada menyaksikan Inggris memenangkan Piala Dunia," tulis Wenger dalam salah satu artikelnya yang dimuat di The Sun, Rabu (9/6) waktu setempat.
"Apa yang membuat saya sangat menyukai Inggris adalah kekuatannya yang luar biasa dan kuatnya kepercayaan yang diberikan seluruh masyarakat negara itu," papar pelatih Arsenal itu.
"Setiap kali Inggris kalah di Piala Dunia rakyat Inggris akan sangat marah karena kecewa tetapi ketika Piala Dunia berikutnya datang mereka akan kembali percaya tim kebanggaanya akan menang," jelas pria yang telah melatih Arsenal sejak 1996.
"Ketika saya berkendara di London saya menyaksikan setiap mobil mengibarkan bendera St. George. Ketika saya di Paris minggu lalu saya tidak melihat satu mobil pun memasang bendera Prancis," keluh pelatih yang telah memberi Arsenal sebelas trofi baik juara Liga Primer, Piala FA, dan Piala Carling.
"Ketika saya akan menonton pertandingan Inggris dan sedikit telat maka saya akan bergegas karena saya tidak ingin melewatkan lagu kebangsaan. Di Inggris mereka menyanyikan 'God Save The Queen' bersama-sama," Wenger berkisah.
"Tetapi ketika saya telat di pertandingan Prancis saya tidak akan bergegas karena separuh stadion akan bersiul nyaring ketika lagu kebangsaan dinyanyikan," pelatih yang berjuluk The Professor itu membandingkan.
Menurut Wenger Prancis bisa menjadi kekuatan utama di Afrika Selatan nanti tetapi mereka akan gagal karena tidak adanya dukungan dari rakyat setelah 'seluruh negeri merasa mereka tidak pantas berada di Afrika Selatan dengan gol kontoversial ketika mengalahkan Irlandia (di laga play off).
Meski merindukan kemenangan bagi Inggris, pelatih berusia 50 tahun itu melihat Spanyol akan menjadi tim terkuat di Afrika Selatan, bersama Argentina dan Belanda. (Ber/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
