Cape Town (ANTARA News) - Di Piala Dunia 2010 kali ini, Prancis akan menghadapi dua kemungkinan, menjadi juara dunia atau gagal di babak pertama. Bahkan suporter mereka pun tidak yakin takdir mana yang akan menimpa tim ayam jantan itu.

Walau materi pemain-pemain yang dipilih pelatih Raymond Domenech terdengar menjanjikan, tetap saja ada kekhawatiran mengenai bagaimana Prancis akan melewati pertandingan pertamanya di Piala Dunia 2010 di Cape Town nanti.

Setelah berhasil menjuarai Piala Dunia 1998 dan dua tahun kemudian juara Eropa, tim Prancis mengalami kekalahan memalukan di pertandingan pertamanya di Piala Dunia 2002 melawan Senegal dan gagal melaju ke babak selanjutnya.

Tim ayam jantan sempat bangkit lagi di Piala Dunia 2006 dengan menjadi finalis tapi prestasinya menurun di Piala Eropa 2008 dengan hanya mengumpulkan satu poin di level grup dan tidak lolos ke babak selanjutnya.

Setelah terseok-seok menuju Afsel setelah memenangi babak play-off melawan Irlandia berkat gol kontroversial Thierry Henry, Prancis akhirnya berada di grup A bersama Uruguay, Afrika Selatan dan Meksiko.

Tapi, kekalahan 1-0 atas China dalam pertandingan pemanasan serta melihat perkembangan tim-tim peserta Piala Dunia lain membuat Prancis khawatir akan masa depannya di turnamen tahun ini.

"Sisi baiknya adalah kami sudah terbiasa berada dalam situasi sulit dan dalam keadaan seperti itulah kami melewati babak kualifikasi. Kami tahu perjalanan tim di Piala Dunia kali ini tidak akan mudah tapi kami siap untuk menghadapinya," kata gelandang Jeremy Toulalan.

Taktik Baru
Pelatih Raymond Domenech yang sudah lama diragukan kemampuannya oleh publik dan media Prancis baru-baru ini membuat kejutan dengan mengubah susunan pemain menjadi 4-3-3.

Walau taktk ini cukup membuat gentar tim lawan, tapi susunan baru ini juga menguak kelemahan tim dalam bertahan.

Pelatih Domenech selalu menerjunkan pemain yang sama dalam tiga pertandingan persahabatan terakhir dalam upaya untuk membiasakan pemain-pemainnya dengan sistem baru.

"Kami tidak bisa bilang permainan tim membaik selama mengikuti beberapa pertandingan pemanasan terakhir. Kami masih butuh waktu untuk beradaptasi sedangkan turnamen akan segera dimulai," kata gelandang Alou Diarra.

Sementara itu, tim Uruguay menggantungkan mimpi Piala Dunianya di pundak penyerang Diego Forlan yang berhasil membawa klubnya Atletico Madrid menjuarai Liga Eropa musim lalu. Forlan yang sebelumnya mengalami luka memar di paha saat sesi latihan baru-baru ini menyatakan dirinya sudah siap memperkuat tim Uruguay di Afsel nanti.

Kepercayaan diri tim Uruguay pun semakin terangkat setelah memenangi pertandingan pemanasan melawan Swiss dan Israel.

"Semua berjalan lancar, tidak ada pemain yang cedera dan Forlan baik-baik saja," kata juru bicara tim nasional Uruguay Matias Faral.
(A051/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010