Rustenburg, Afrika Selatan (ANTARA News) - Fabio Capello masih kecil ketika Inggris berhadapan dengan Amerika Serikat pada Piala Dunia 60 tahun lalu.

Pelatih tim berjuluk "The Three Lions" itu benar-benar mewaspadai kemungkinan terulangnya sensasi yang sama pada turnamen 1950, di laga Sabtu nanti.

Sebagai bocah berusia tiga tahun yang tumbuh di Friuli, wilayah di timur laut Italia dekat perbatasan dengan Slovenia, ia mendengar dari sahabat dan keluarganya yang gila bola bahwa tim Amerika Serikat menekuk Inggris 1-0 di Belo Horizonte, Brazil pada 29 Juni 1950.

Kali ini, pada penampilan pertamanya sebagai manajer tim Piala Dunia, Capello yang sekarang berusia 63 tahun tahu bahwa seluruh dunia tengah menunggu, apakah tim Inggris akan kembali dikalahkan pada laga pembuka Grup C di Stadion Royal Bafokeng.

Bagi pelatih dengan karir cemerlang di AC Milan, Real Madrid, Roma dan Juventus, sebuah tantangan besar untuk melawan tim yang telah membuat langkah besar selama 20 tahun terakhir dan mengalahkan Spanyol pada Piala Konfederasi tahun lalu.

"Saya paham ini adalah momen yang sangat penting untuk negara. Tapi saya tetap santai," katanya, Kamis.

"Tim ini sudah banyak punya bukti. Kami sudah menemukan semangat, semuanya berjalan lancar."

Dalam 24 laga yang ditukanginya, Capello membawa Inggris menuju 18 kali kemenangan. Tetapi ia tahu bahwa transformasinya dari tim Eropa penggembira menjadi salah satu favorit pra-Piala Dunia tidak akan lepas dari sorotan media jika AS berhasil meraih kemenangan ketiga pada 10 kali pertemuan dengan rival trans-Atlantik mereka.

Inggris memenangi tujuh laga lainnya meskipun jarang menunjukkan penampilan yang meyakinkan, atau bermain rapi, dalam beberapa bulan terakhir sejak lolos babak kualifikasi.

Capello tetap bersikap menantang tetapi ia harus menjawab beberapa pertanyaan termasuk mengenai kiper pilihan, setelah ia mengganti posisi penyerang tengah dan gelandang tengah.

Mundurnya kapten Rio Ferdinand membuat Michael Dawson harus terbang dari London untuk bergabung dengan tim di Afrika Selatan. Ini juga berarti Ledley King dipasang sebagai partner Terry pada bek tengah.

Dengan absennya gelandang Gareth Barry yang cidera, Capello akan memadukan gelandang baru Steven Gerrard dan Frank Lampard meski penampilan bersama keduanya pada laga sebelumnya tampak biasa-biasa saja.

Ia juga akan membuat kejutan terlait pemilihan kiper setelah sebelumnya mengujicoba Joe Hart dan Robert Green pada tanding pemanasan terakhir, untuk berjaga-jaga seandainya David James (39) belum pulih.

Pelatih AS Bob Bradley juga merotasi susunan pemain dalam tiga pemanasan terakhir. Ia diperkirakan akan memasang penyerang Jozy Altidore pada laga pembuka, setelah pemain yang melewatkan kemenangan 3-1 atas Australia Sabtu lalu akibat cedera engkel pulih kembali.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah Altidore akan bermain dengan partner, dan jika pun itu betul, Edson Buddle-lah pemain favorit untuk posisi itu.

Meski demikian, karena Landon Donovan dan Clint Dempsey pada dasarnya adalah pemain penyerang, cukup berat tanggung jawab yang harus dipikul dua gelandang tengah.

Salah satu alternatif adalah dengan membiarkan Altidore sendiri di lini depan dan memasang gelandang ekstra, sehingga tim AS akan memiliki lima gelandang sementara Inggris empat.

Di lini belakang, Bradley harus memutuskan antara bek tengah Ogyuchi Onyewu yang selama tujuh bulan tidak bermain penuh, dan Clarence Goodson.

Seperti halnya Capello, Bradley sesumbar bahwa ia tetap percaya diri.

"Kepemimpinan kami kuat. Kami paham bahwa saat bermain sebagai tim, saat setiap pemain berkomitmen, kami bisa melawan dengan tim-tim unggulan," katanya.

Tanding perdana antara dua tim ini sepertinya akan menjadi puncak dari perang urat syaraf antara dua tim.(S022/T009)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010