Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah pasca rilis notulen rapat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Pada pukul 9.44 WIB, rupiah terkoreksi 61 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.544 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.483 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS yang terlihat pagi ini.

Baca juga: Rupiah ditutup melemah, pasar tunggu rilis risalah bank sentral AS

"Notulen rapat kebijakan moneter bank sentral AS dini hari tadi menunjukkan kemungkinan The Fed akan melakukan tapering atau pengurangan pembelian aset, terutama surat berharga kredit perumahan, lebih cepat," ujar Ariston.

The Fed menunjukkan bahwa kondisi sektor perumahan AS telah membaik. Porsi surat berharga kredit perumahan dalam pembelian aset bulanan The Fed adalah 40 miliar dolar AS dari total 120 miliar.

Selain itu, situasi kenaikan kasus baru COVID-19 karena varian delta juga sudah menjadi kekhawatiran pelaku pasar global.

Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah 25 poin

"Ini juga mendorong pasar masuk ke dolar AS mencari aset aman," kata Ariston.

Pada Rabu (7/7) kemarin, jumlah kasus baru COVID-19 di Tanah Air mencapai 34.379 kasus, rekor baru selama pandemi dan ketiga tertinggi di dunia, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.379.397 kasus.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.550 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.450 per dolar AS.

Pada Rabu (7/7) lalu, rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.470 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021