Knysna, Afrika Selatan (ANTARA News/AFP) - Penyerang Perancis Nicolas Anelka membantah dirinya berkata kasar kepada pelatih Raymond Domenech, setelah dikeluarkan dari skuad Piala Dunia Perancis, Sabtu.

Anelka mengakui dirinya "berdebat panas" dengan pelatih saat masa istirahat ketika hasil pertandingan dengan Meksiko masih 0-0, Kamis, namun membantah seperti yang dilaporkan oleh L`Equipe bahwa dia berkata kasar dan menghina Domenech.

"Saya berdebat panas dengan pelatih, namun itu terjadi di dalam kamar ganti, antara pelatih dan saya, di depan rekan setim dan staff pelatih,"

"Seharusnya (insiden) ini tidak pernah keluar dari kamar ganti," ujar Anelka seperti dilaporkan koran France-Soir.

"Kata-kata yang ditulis oleh pers tidak tepat dan bukan kata-kata saya," ujarnya sambil menolak apa yang sebenarnya dia katakan kepada pelatih.

Anelka yang bermain untuk Juara Inggris Chelsea megatakan "Saya tidak tahu siapa yang menyebarkan berita ini, tapi yang pasti bukan para pemain,"

"Saya tidak bermaksud untuk mengacaukan tim Perancis, karena saya memiliki rasa hormat kepada tim," ujarnya.

Federasi Sepakbola Perancis (FFF) mengatakan penyerang berusia 31 tahun ini meninggalkan Afrika Selatan, Sabtu, setelah menolak untuk meminta maaf atas tindakannya.

Dia mengeluarkan komentar panas setelah Domenech meminta untuk tidak keluar dari posisinya sewaktu melawan Meksiko pada babak pertama, karena Anelka sangat jarang mengancam gawang Meksiko, menurut L`Equipe.

Domenech kemudian mengganti Anelka dengan Andre-Pierre Gignac pada babak kedua, namun Meksiko justru unggul 2-0 dan membuat Perancis -Juara Dunia 1998 dan runner up 2006- terancam tersingkir lebih dini.

Anelka mengatakan menerima keputusan yang mengeluarkannya dari skuad dan berharap rekan setimnya mampu bertanding lebih baik dalam pertandingan terakhir Grup A melawan Afrika Selatan, karena Perancis harus memenangi pertandingan agar tetap bertahan dalam turnamen.(*)
(Uu.S034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010