Rustenburg (ANTARA News/Reuters) - Pemain depan Australia Harry Kewell mengatakan bahwa wasit telah "membunuh" Piala Dunianya, menyusul kartu merah yang diberikan kepadanya oleh wasit karena dianggap menahan bola dengan tangan.

Tim Australia bermain imbang 1-1 melawan Ghana, namun harus kehilangan Kewell pada menit ke-24 karena pemain itu dianggap menahan bola dengan tangannya di depan gawang untuk menghindari gol dalam pertandingan Grup D Piala Dunia, Sabtu.

"Posisi tangan saya memang begitu, itu tidak disengaja," kata Kewell.

"Saya tidak sengaja membuat handball, saya menggunakan dada saya, bermain sesuai aturan, tapi wasit melihatnya lain dan mungkin itu baru pertamakali dia lakukan," katanya.

"Wasit itu telah membunuh Piala Dunia saya," tambahnya.

Kewell adalah pemain kedua yang diberi tugas memimpin tim di Afrika Selatan setelah Tim Cahill absen pada pertandingan pembukaan mereka melawan Jerman.

"Saya sungguh kecewa terhadap keputusan semacam itu, ini bisa menghantui perjalanan kami di Piala Dunia," kata Kewell yang main di pertandingan pertama Australia setelah dia pulih dari cedera otot.

"Tapi inilah sepakbola, dan anda harus menurut," tambahnya.

Sementara itu pelatih Australia Pim Verbeek setuju kalau Kewell tidak harus diusir keluar lapangan.

"Yang saya lihat dan beberapa kali saya menonton di televisi, itu tidak harus di kartu merah, dan bahkan handball itu masih diragukan. Ini sebuah penalti dan saya tidak mengeluhkan tentang itu," katanya.

"Jika dia ingin memberi penalti saya bisa katakan `ok` tapi kartu merah itu tidak benar," tambah pelatih itu.(*)

(Uu.A020/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010