Johannesburg (ANTARA News) - Ghana, yang didukung oleh sekitar satu miliar penduduk benua Afrika, siap mengukir sejarah sebagai negara Afrika pertama yang mampu mencapai babak semifinal Piala Dunia saat berhadapan dengan Uruguay di Stadion Soccer City, Johannesburg, Jumat mendatang.

Ghana, tim berjuluk "Bintang Hitam", saat ini menjadi satu-satu wakil Afrika yang tersisa, sehingga dipastikan akan mendapat dukungan penuh seluruh warga benua itu, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sepanjang sejarah Piala Dunia, Ghana adalah negara ketiga Afrika yang mampu mencapai babak delapan besar setelah Kamerun (1990) dan Senegal (2002).

Di babak 16 besar, Ghana secara meyakinkan menyingkirkan runner-up Piala Konfederasi 2009 AS dengan skor 2-1 di Rustenberg, Sabtu lalu.

Sementara lima wakil Afrika lainnya, yaitu tuan rumah Afrika Selatan, Aljazair, Nigeria, Kamerun dan Pantai Gading, sudah lebih dulu tersingkir di babak penyisihan grup.

Sukses menyingkirkan tim AS merupakan kesempatan bagi Bintang Hitam untuk membuktikan bahwa tim Afrika sudah pantas menjadi tuan rumah pesta sepak bola terbesar di dunia itu.

Pertarungan antara Ghana menghadapi Uruguay diperkirakan akan berlangsung ketat karena tim asal Amerika Selatan tersebut memiliki sejarah sebagai juara, yaitu pada 1930 dan 1950.

Selain itu, mereka juga sudah kenyang pengalaman karena tampil untuk ke-11 kalinya di pentas Piala Dunia, sementara Ghana baru dua kali.

Milovan Rajevac, pelatih Ghana asal Serbia, yang berhasil meramu tim menjadi sebuah tim yang penuh disiplin dan tangguh, menyatakan keyakinannya bahwa Bintang Hitam akan mengukir sejarah membanggakan, tidak hanya bagi Ghana, tapi juga Afrika.

"Kami tidak mau berpikir tentang tekanan. Kami telah bermain dengan sangat baik di Piala Afrika, jadi kami sudah buktikan bahwa kami adalah tim yang sudah mengerti bagaimana menghadapi kompetisi," katanya.

"Kami akan mencoba tampil lebih tenang. Kami senang berada disini dan kami sangat gembira dengan situasi yang kami hadapi," katanya menambahkan.

Namun bukan berarti Rajevac tidak menghadapi masalah karena calon pencetak gol mereka dirundung cedera, yaitu Asamoah Gyan (pergelangan kaki), Kevin-Prince Boateng (urat lutut), dan kapten John Mensah (punggung).

"Kami menghadapi sedikit masalah, tapi kami sudah terbiasa dengan situasi seperti itu, dan sepertinya semua sudah fit lagi saat pertanding sehingga saya bisa memilih 11 orang tim utama, kecuali mereka yang sedang menjalani skorsing," katanya.

Menghadapi Ghana, Uruguay ditempatkan sebagai unggulan untuk meneruskan kebangkitan Amerika Selatan karena belum terkalahkan sejak babak penyisihan. Terakhir mereka memupus harapan Korea Selatan di babak 16 besar dengan skor tipis 2-1.

Uruguay sebelumnya adalah tim raksasa di Amerika Selatan karena pernah mengalahkan Uruguay di final Piala Dunia pada 1930 dan Brazil 20 tahun kemudian.

Tapi ini adalah untuk pertama kali dalam 20 tahun terakhir bagi Uruguay untuk mampu melewati babak penyisihan.

La Cleste, julukan Uruguay yang lolos ke Afrika Selatan setelah mengalahkan Kosta Rika di babak playoff, akan mengandalkan bintang Ajax, Luis Suarez dan bintang Atletico Madrid, Diego Forlan untuk mencetak gol.

Sejauh ini, Suarez telah menyumbang tiga gol, sementara Forlan, mantan bintang Manchester United, mencetak dua gol.

"Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik, kami akan tampil lebih baik di Piala Dunia ini," kata Forlan yakin.

"Kami mengikuti instruksi yang diberikan pelatih Oscar Tabarez dan kami yakin akan lolos ke babak semifinal," katanya.
(A032/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010