Jakarta (ANTARA News) - Meski tidak menggemari sepak bola, Wapres Boediono ternyata mengikuti Piala Dunia, bahkan berkomentar bahwa tim Belanda lebih konsisten ketimbang lawannya Brazil dalam pertandingan, Jumat malam.

"Belanda memang bermain konsisten sejak awal pertandingan, berbeda dengan Brazil yang menurun performanya pada babak kedua," kata Wapres menanggapi kekalahan tim jagoannya Brazil yang digusur Belanda dengan skor akhir 1-2.

Pada Piala Dunia 2010, pria kelahiran Blitar itu menjagokan Tim Samba, Brazil.

Sebelum pertandingan dimulai Wapres memprediksi kemenangan 1-0 untuk Brazil dan ternyata harapan itu seakan terwujud manakala Robinho pada menit kesepuluh babak pertama membobol gawang Tim Oranye, Belanda.

Sambil mengambil secangkir teh hangat yang tersaji di meja di hadapannya, Wapres berseru "Robinho..." saat pemain tersebut memasukkan bola ke gawang Belanda.

Kedudukan 1-0 untuk Brasil terus bertahan hingga babak pertama berakhir. Wapres yang didampingi Ibu Herawati Boediono pun berbaur kembali dengan para wartawan yang diundang untuk nonton bareng Piala Dunia di kediaman dinasnya.

Sambil menyantap wedang ronde, Wapres mengaku tidak mengikuti perhelatan Piala Dunia 2010 sejak awal. "Hanya sesekali...karena malam yaa...," ujarnya, yang kemudian diminta wartawan untuk berfoto bersama.

Usai bersilahturahim dengan para wartawan yang biasa bertugas di Istana Wapres, Boediono pun kembali ke pendopo di belakang kediamannya untuk menyaksikan babak kedua melalui layar proyektor.

Tidak berapa lama gelandang Belanda Wesley Sneijder berhasil membalas kekalahan timnya diawali gol bunuh diri Felipe Melo sehingga menghantar kemenangan Belanda 2-1.

Menyaksikan keberhasilan Tim Oranye membobol gawang Brazil pada awal babak kedua Wapres Boediono tersenyum dan bertepuk tangan. Posisi 2-1 untuk Belanda atas Brazil tersebut tidak berubah hingga pertandingan berakhir.

Wartawan pun bertanya "Apakah bapak kecewa, Brazil kalah?," mantan Gubernur Bank Indonesia itu pun hanya menjawab "Gaaak..." sambil tersenyum.

(R018/A008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010