"Ketika saya mengambil alih pekerjaan ini, target pertama saya adalah untuk mengajari tim cara bertahan," tegas Marwijk seperti dikutip dari FIFA.com.
Marwick juga beranggapan mencetak banyak gol bukanlah yang terpenting dalam satu laga.
"Karena sejauh ini kami belum mencetak banyak gol di Piala Dunia ini, orang yang menilai kami berbeda karena mereka berpandangan sepak bola indah selalu berhubungan dengan banyaknya gol," kata Marwijk melanjutkan.
Bagi Marwijk perjuangannya di Afrika Selatan untuk melanjutkan misi dari para pendahulunya di ajang Piala Dunia dan kali ini mahkota juara nampak lebih dekat untuk diraih.
"Kami telah melewati jalan ini sebelumnya dengan skuad-skuad Belanda lainnya dan publik Belanda pun telah sering dikecewakan," jelas pelatih yang menggantikan Marco van Basten itu.
"Telah dua tahun saya berusaha memberikan pemahaman kepada para pemain bahwa untuk menjadi juara dunia mereka harus terus bersinar tanpa pernah padam. Kami belum menyelesaikan misi dan target untuk dimahkotai sebagai juara juga belum tercapai," ungkap pelatih kelahiran 1952 itu.
Karenanya pelatih berambut putih itu melihat laga melawan Uruguay akan lebih sebagai sebuah pertarungan.
"Uruguay adalah tim para petarung, mereka bertarung dan bertahan. Itulah mengapa mereka berhasil mencapai semi final dan kami tidak boleh meremehkan mereka atau sesuatu yang buruk akan menimpa kami," ucap pria yang sebelumnya melatih klub Belanda, FC Feyenoord itu.
"Kami harus memandang duel melawan Uruguay sangat serius karena secara mental sulit untuk kembali setelah kemenangan atas Brazil," tukas pria yang melatih Belanda sejak tahun 2008 itu.
Belanda merebut satu tempat di empat besar setelah melibas Brazil 2-1 di perempat final, Sabtu (3/7).
Duel melawan Uruguay, yang lolos setelah mengalahkan Ghana di perempat final lewat adu penalti, akan berlangsung di Stadion Green Point, Cape Town.
(Ber/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
