Gorontalo (ANTARA News) - Penyakit kutu air mendera sebagian besar warga yang menjadi korban banjir di Kota Gorontalo, sementara bantuan pengobatan yang diberikan pemerintah daerah dianggap warga masih belum memadai.

Ani Manuke, salah seorang warga kelurahan Limba B, Kota Gorontalo, Kamis, mengaku sudah hampir tiga bulan terakhir menderita kutu air di sela-sela jari kakinya.

"Yang kena kutu air bukan saya saja, rasanya gatal sekali, obat salep bahkan sudah tidak mempan lagi," kata dia,sambil memperlihatkan kedua belah kakinya.

Dia mengatakan, sudah sekitar enam bulan hingga saat ini kelurahan itu terendam air, dan warga yang tetap bertahan di rumahnya terpaksa harus hidup di tengah genangan air.

"Segala aktivitas rumah tangga kami lakukan di tengah air yang menggenang, bagaimana tidak kena kutu air," kata Asna Sabili, warga setempat .

Hal serupa juga dikeluhkan oleh warga di Desa Tabumela, Kabupaten Gorontalo, wilayah yang berada di bantaran Danau Limboto juga sudah terendam air selama berbulan-bulan.

"Penyakit kutu air itu sudah jadi lagu wajib bagi seluruh warga di sini," kata Fatmah, salah seorang warga setempat.

Bukan hanya kutu air, sebagian warga juga silih berganti mengalami berbagai macam penyakit, seperti demam, diare dan batuk-batuk terutama anak-anak da orang lanjut usia. (SHS/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010