Bengkulu (ANTARA News) - Sedikitnya 130 penumpang di Bandara Fatmawati Soekarno Kota Bengkulu telantar akibat tertundanya jadwal keberangkatan pesawat salah satu maskapai penerbangan.

"Kami seharusnya berangkat ke Jakarta pada Kamis(30/9) pukul 18.00 WIB tetapi hingga tengah malam pukul 00.00 WIB kami belum mendapatkan kepastian kapan akan diberangkatkan," kata seorang penumpang, Ahmad Wali, Jumat.

Ia menerangkan, awalnya penundaan keberangkatan disebabkan cuaca buruk sehingga pesawat tidak bisa mendarat.

"Ketika hujan sudah reda sekitar pukul 20.00 WIB kami kembali menanyakan kepada petugas kepastian jadwal keberangkatan, namun kami tidak memperoleh jawaban yang memuaskan," katanya.

Karena hingga pukul 23.00 WIB belum juga ada tanda-tanda pesawat akan tiba maka para penumpang melakukan protes.

"Kami terpaksa berteriak sambil memukul meja agar mendapatkan jawaban kepastian jadwal keberangkatan," katanya.

Berdasarkan informasi yang mereka terima, pesawat yang akan membawa mereka telah berangkat dari Jakarta sekitar pukul 22.00 WIB dan sekitar pukul 23.00 WIB sudah tiba di Bengkulu namun tidak bisa mendarat.

Pesawat tidak bisa mendarat karena pihak bandara tidak menyalakan lampu penunjuk landasan sebab petugasnya sudah pulang dan akhirnya pesawat terpaksa kembali ke Jakarta.

"Kami sangat menyayangkan sikap petugas bandara yang tidak menyalakan lampu penunjuk landasan padahal tindakan tersebut membahayakan keselamatan penerbangan," katanya.

Sementara itu petugas bandara Fatmawati Soekarno Kota Bengkulu Wijayanti mengatakan, operasional bandara setiap hari berlangsung pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB.

"Kami tidak bisa melayani jadwal keberangkatan di luar waktu tersebut," katanya.

Karena operasional bandara sudah ditutup maka maskapai penerbangan memutuskan penundaan jadwal keberangkatan.

Yuda, seorang petugas maskapai penerbangan mengatakan, untuk meredam emosi dan mengatasi masalah tersebut maka para penumpang diberikan fasilitas menginap di hotel sebelum diberangkatkan pada Jumat(1/10) pukul 08.30 WIB.

(ANT/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010