Bogota (ANTARA New) - Presiden Ekuador Rafael Correa selamat dari hadangan paling serius terhadap kekuasaannya yang sudah berumur 4 tahun ketika tentara menyelematkannya dari rumah sakit yang dikepung polisi-polisi pemberontak, namun posisi kekuasaan Correa dilemahkan oleh krisis itu.

Correa, yang diserang Kamis lalu saat berusaha berbicara dengan para polisi yang memprotes pemotongan bonus, menuduh para pesaingnya berkomplot melakukan kudeta terhadap pemerintahan sayap kirinya.

Memang belum jelas benar apakah insiden itu  upaya kudeta atau hanya protes polisi yang kebablasan, tapi Correa kelihatan rentan bagi negara anggota OPEC yang gonjang-ganjingnya endemik yang pertama kalinya sejak dia terpilih menjadi presiden pada 2006.

Berikut adalah dampak-dampak yang paling mungkin muncul akibat protes polisi tersebut.

- Correa memiliki hubungan yang renggang dengan angkatan bersenjata sejak dia naik ke tampuk kekuasaan, dan kerusuhan Kamis itu dapat memaksanya untuk lebih lembut menangani militer, yang memainkan peran penting dalam mendongkel pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

Tentara AD menyelematkannya dari rumah sakit, namun sekurang-kurangnya sekelompok tentara sebelumnya telah bergabung dalam demonstrasi polisi itu dengan menutup bandara utama di ibukota Quito.

- Di awal masa kepresidenannya, Correa memenangkan simpati para pimpinan militer dengan menaikkan gaji mereka dan memberi mereka jabatan-jabatan basah di pemerintahan. Jika demonstrasi Kamis itu mereda, Correa tampaknya akan dipaksa berunding agar para perwira ini tetap tenang.

- Demonstrasi polisi meledak hanya setelah Correa membekukan Kongres dan mengeluarkan dekrit menyusul kebuntuan dalam sejumlah reformasi legislatif negerinya.  Dia kini mungkin mengupayakan kesepakatan mengenai pemilu guna mengakhiri kebuntuan itu jika protes berkepanjangan dan menguat.

- Correa masih populer di kalangan kaum miskin dengan membelanjakan pendapatan dari minyak untuk program kesejahteraan dan mengambil sikap tegas terhadap investor asing. Protes bisa membuatnya terdorong menaikkan belanja negara dan berupaya mencari sumber kredit alternatif, mengingat Ekuador telah membekukan pasar modal menyusul "default" (keputusan menggagal bayarkan) sekitar 3 miliar dolar AS obligasinya di pasar global pada 2008.

- Perusahaan-perusahan minyak besar yang beroperasi di Ekuador --negara anggota OPEC yang produksi minyaknya paling kecil-- memiliki kontrak-kontrak baru yang mesti ditandangani hingga November yang berisi meningkatkan penyertaan pemerintah di sektor itu atau meninggalkan negara tersebut. Pertikaian politik yang terus berlanjut bisa menangguhkan proses kontrak itu, atau mendorong pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih merangkul.

- Protes lalu itu belumlah mempengaruhi tingkat produksi minyak. Meski begitu, pertikaian yang berlarut-larut dapat merugikan pengapalan dan perdagangan minyak mentah negara itu, sehingga memperlambat pemulihan ekonomi negara tersebut dari krisis ekonomi global. (*)

Reuters/Jafar Sidik

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010