Cirebon (ANTARA News) - Sebanyak 62 rumah di Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, rusak akibat terjangan angin puting beliung dan satu diantaranya ambruk akibat tertimpa pohon, dua lagi rusak parah dan sisanya rusak ringan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, musibah angin puting beliung terjadi Jumat, pukul 16.30 WIB, Jumat, diawali dengan hujan cukup deras yang disertai angin kencang di wilayah Cirebon Timur.

"Awalnya hujan besar disertai angin kencang namun tidak terlalu parah. Kemudian hujan berangsur reda namun angin malah bertiup semakin kencang hingga merobohkan pohon albasiah di depan rumah hingga menimpa sebagian rumah saya," kata Buang Saefudin (28) warga Blok Sinabe Desa Mundu Mesigit yang rumahnya mengalami rusak paling parah.

Kerusakan parah juga menimpa rumah milik Juara (36) di Dusun Kenari dan Sakilah (46) di Dusun Sinabe Desa Mundu Mesigit akibat tertimpa pohon nangka.

Sedangkan puluhan rumah lain sebagian besar mengalami rusak ringan pada atap rumahnya terutama genteng yang beterbangan dan tertimpa ranting-ranting pohon yang tumbang.

Kuwu (Kepala) Desa Mundu Mesigit R Udin mengatakan jumlah rumah warganya yang rusak akibat tiupan angin puting beliung mencapai 62 rumah terdiri dari 46 di Dusun Kenari dan sisanya di Dusun Sinabe.

"Empat rumah diantaranya terputus aliran listrik karena kabel listrik PLN putus tertimpa pohon tumbang," kata Udin.

Bupati Cirebon Dedi Supardi yang meninjau ke lokasi bencana angin puting beliung dan akan memberikan bantuan sebesar Rp50 juta untuk memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan oleh angin puting beliung tersebut.

"Untuk rumah yang rusak parah akan diberi bantuan uang sebesar Rp10 juta sedangkan yang rusak sedang masing-masing Rp5 juta. Sisanya untuk memperbaiki rumah warga yang rusak ringan dan serta fasilitas umum yang rusak," kata Bupati di lokasi kejadian didampingi Dandim dan Kapolres Cirebon.

Bupati juga mengimbau masyarakat Desa Mundu Mesigit yang rumahnya tidak mengalami rusak agar membantu tetangganya yang rusak rumahnya dengan bergotong royong.

"Mungkin ada tetangga yang rumahnya rusak parah sehingga tidak bisa ditempati, mohon dibantu untuk diberi tempat untuk menginap sementara hingga rumahnya bisa ditempati lagi atau yang lain bergotong royong membenahi atap tetangganya yang rusak," katanya.(*)

(ANT-059/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010