Pemalang (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ashari Pemalang, Jawa Tengah, membentuk tim medis untuk menangani para korban tewas dan luka-luka akibat tabrakan antara Kereta Api (KA) Argo Anggrek dengan KA Senja Utama di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Sabtu.

"Kami telah membentuk tim untuk menangani para korban," kata Direktur RSUD Ashari Pemalang, dr. Umarsono, di Pemalang, Sabtu.

Tim medis itu antara lain berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi di Semarang yang masing-masing terdiri delapan dokter bedah dan dokter anastesi, sedangkan RSUD Ashari masing-masing tiga dokter bedah dan satu dokter anastesi.

Sedikit-dikitnya dikabarkan ada 30 korban tewas akibat kecelakaan itu kini berada di ruang jenazah RSUD Ashari untuk diidentifikasi oleh petugas medis setempat dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng).

"Mereka yang luka dirawat dan diobservasi, sedangkan tindakan operasi yang dilakukan hingga saat ini antara lain berupa operasi terhadap korban yang patah tulang," katanya.

Sebanyak 12 korban tewas telah dipindahkan dari RS Santa Maria Pemalang ke RSUD Ashari yang berjarak sekitar dua kilometer sekitar pukul 10.00 WIB untuk kepentingan kelancaran identifikasi mereka.

"Logistik, alat-alat, dan obat-obatan di rumah sakit ini cukup untuk penanganan para korban," katanya.

Sejumlah keluarga korban antara lain berasal dari Semarang dan Salatiga terlihat telah berada di sekitar ruang jenazah RSUD Ashari.

Tabrakan kereta api itu terjadi di lintasan 3, sekitar 500 meter sebelah barat Stasiun Petarukan Kabupaten Pemalang, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kereta Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya dengan tujuh gerbong mengangkut 336 penumpang menabrak gerbong KA Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang dengan sembilan gerbong mengangkut 663 penumpang.

Gerbong ke-9 Senja Utama hancur sedangkan gerbong ke-8 terbalik dan keluar dari rel.
(L.ANT-235*M029/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010